Jangan lagi menganggap mesin diesel tidak bisa kencang. Seorang anggota Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF), Andy Green sudah membuktikan kalau mesin diesel itu bisa kencang. Green yang juga pilot ini memacu kendaraan bermesin diesel dengan kecepatan 529 km/jam. Peristiwa yang dilakukannya pada 22 Agustus 2006 itu sekaligus dicatat sebagai mesin diesel terkencang di dunia. Sebenarnya ia masih bisa lebih kencang, namun tak dilakukannya.
TANPA WIND TUNNEL
Padang garam Bonneville di Utah, Amerika identik dengan berita mengenai pencatatan rekor kecepatan darat. Baik mobil maupun motor. Pada permukaan garam yang licin, pengemudi melakukan start dengan pelan lalu melesat sekencangnya.
Juli 2006, perusahaan peralatan konstruksi asal Inggris, JCB mengumumkan telah membuat kendaraan yang dinamai JCB Dieselmax H1. Tujuannya ingin melampaui rekor mesin diesel sebelumnya (379 km/jam) yang sudah bertahan selama 33 tahun.
Dua mesin diesel 4-silinder (@ 4.400 cc) menggunakan blok mesin produksi standar, kepala silinder dan bedplate, injeksi langsung yang ditingkatkan, turbocharged two-step dan sejumlah modifikasi yang dapat memingkatkan tenaga hingga 750 dk.
Putaran mesin bisa mencapai 3.800, torsi setiap mesin hampir mencapai 1.485 Nm. Pada 150 dk/liter, JCB mengklaim Dieselmax adalah mobil dengan spek mesin diesel tertinggi.
Berada di balik kemudi Andy Green yang tak asing di dunia penciptaan rekor kecepatan darat. Pada 1997 ia jadi orang pertama dan satu-satunya yang mengendarai kendaraan supersonic Thrust SSC dengan kecepatan 1.227 km/jam.
Dieselmax pun dipacu pada temperatur udara di padang garam Bonneville di atas 40 C. Pukul 09.45 waktu setempat, kendaraan sepanjang 7 meter berwarna kuning pun melesat mulus dengan kecepatan rata-rata 529,333 km/jam. Ini mengalahkan rekor kecepatan mesin diesel sebelumnya 379,412 km/jam, diciptakan Virgil Snyder di tempat yang sama pada Agustus 1973.
Upaya ini diamati FIA, federasi balap mobil internasional. Aturan FIA mengharuskan dua kali pencatatan waktu dalam satu jam untuk diambil kecepatan rata-rata. "Pada kesempatan pertama Green meraih 521,853 km/jam dan kedua 536,497 km/jam," kata David Petrali, perwakilan FIA di trek sepanjang 17 km itu.
Green mengendarai yang memiliki total tenaga 1.500 dk. Mesinnya ini biasa digunakan pada traktor. JCB Dieselmax H1 memang termotivasi dari diesel JCB444 yang biasa dipakai perusahaan JCB untuk traktor.
Sebenarnya Green masih bisa melaju lebih kencang. "Saya hanya menggunakan sekitar 1.200 dk karena kendaraan tidak bisa menangani lebih dari itu. Ban pada kendaraan ini pun dirancang bukan untuk kecepatan lebih dari 563 km/jam," ujar pilot AU Inggris ini. Tetapi kru JCB mengatakan bisa saja digeber sampai 643 km/jam.
Yang lebih dahsyat lagi, kendaraan JCB Dieselmax H1 ini dirancang menggunakan simulasi komputer, bukan terowongan angin (wind tunnel) yang mahal. Wind tunnel digunakan untuk penelitian aerodinamika, mempelajari efek dari udara yang bergerak melewati benda padat.