Tampilkan postingan dengan label World Muslimah 2013. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label World Muslimah 2013. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Agustus 2013

KIsah : Jilbab adalah tentang Komitmen

Anggi Maisarah  mahasiswi di Universitas Indonesia ini sudah siap untuk mengenakan jilbab sejak masih di kelas pertama SMP. Pada awalnya, Ia ingin memakai jilbab karena melihat ibunya, adiknya, dan sebagian besar wanita di seluruh keluarga memakai jilbab.

Gadis jilbaber cantik yang menguasai bahasa english dan Indonesia ini diminta untuk ibunya bagaimana jika Ia memutuskan untuk memakai jilbab pada saat itu, maka ibunya mengatakan, "belum". Kemudian ketika Ia berada di kelas tiga, Ia bertanya pada ibunya lagi bagaimana jika Ia memutuskan untuk memakai jilbab, maka ibunya berkata "mengenakan jilbab adalah tentang komitmen.
Setelah Kiat memakai berarti Kita memakainya selamanya",
Bismillahirrohmanirrohim, saya akan tetap komitmen bahwa memakai jilbab untuk waktu yang tepat, tempat yang tepat dan orang yang tepat.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Jilbab Bagian Dari Hidup Muslimah

Menurut Distia Syifa Huzaifa remaja anggun asal Jawa Tengah ini mengatakan jilbab adalah bagian dari hidupnya. Selain jilbab adalah suatu keharusan dalam Islam, jilbab menunjukkan bahwa dirinya adalah muslim dan dirinya mencintai dirinya sendiri. Dirinya memakai jilbab sejak belajar di SMA.

Mahasiswi cantik di Universitas Diponegoro ini pada saat sebelum memakai jilbab, ada orang-orang yang tidak percaya bahwa dirinya muslim. benar-benar merasa sedih tentang hal itu. Tapi Alhamdulillah, Hijab memberikan pelajaran hidupnya. Mungkin mengenakan jilbab adalah langkah pertama yang soleha seperti Asiyah (istri Fir'aun) atau Siti Khadijah. Insya Allah.

Senin, 12 Agustus 2013

Jilbab Untuk Menjadi Super Muslimah

Syahadah Rizka Anefi seorang mahasiswi yang berumur 20 tahun ini mengaku jilbab alasan nyatanya dalam memakai jilbab. Kita tidak tahu apa artinya melakukan sesuatu tanpa pamrih sampai Kita melakukan sesuatu untuk Tuhan. Dia memberi Kita hidup, Ia menyediakan bagi Kita, tapi apa yang Kita lakukan bagi-Nya? Jadi, salah satu hal yang saya merasa seperti yang saya lakukan bagi-Nya adalah untuk memakai jilbab.

Gadis cantik yang memiliki tinggi badan 170 cm ini mulai memakainya pada tahun 2011, setelah pindah ke Semarang untuk mengambil studi Teknik Elektro. Seperti yang kita tahu bahwa siswa laki-laki adalah mayoritas pada rekayasa perguruan tinggi, Ini benar-benar mengambil banyak tekanan dari orang-orang menatapku. Merasa sangat terlindungi dan aman di jilbab. Ketika tidak mengenakan jilbab, orang-orang akan mengajaknya keluar, menyentuhnya.

Sekarang, tidak ada yang melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman. Tidak ada yang menyentuhnya. Wanita tertutup ini dilambangkan dengan permen dibungkus - yang dilindungi dari hal-hal kotor di bumi, makna yang masuk akal bagi saya. Ketika saya bergabung dengan Asian Youth Energy Summit di Singapura, 2013, teman sekamar saya dari Vietnam bertanya kenapa aku memakai jilbab karena ia tahu tidak semua muslimah mengenakan jilbab, maka saya menjawab,
Jilbab ini adalah jilbab saya, dan itu memberi saya kemampuan luar biasa untuk menjadi super Muslimah. 
Semua orang tahu apa agama saya ikuti ketika saya berjalan-jalan, sehingga ada kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang mungkin mereka miliki. Setiap kali saya melihat ke cermin, saya teringat bahwa saya begitu sangat diberkati bahwa Allah (SWT) memilih saya untuk menjadi seorang Muslim. Ini memberi saya semangat tentang agama saya bahwa saya harus hidup setiap hari sebagai Muslim terbaik saya dapat. Ini sangat mudah membantu saya untuk menghindari haram ".

Aku tidak berada di bawah tekanan untuk mengenakan jilbab, dan aku tidak ketika saya mulai memakainya. I love it. Dan aku tidak melepasnya. Insya Allah, tidak sekarang. Tidak pernah. Dan aku tidak peduli apa artinya untuk pekerjaan saya, untuk apa yang orang pikirkan tentang saya, atau untuk apa pun kecuali fakta bahwa itu menyenangkan Allah. Sisa alasan hanya mendukung dari alasan pertama - dan melakukan sesuatu bagi Allah melakukan itu untuk yang terbaik dari alasan.

8 Negara Masuk Semi Final World Muslimah 2013

Ajang penganugerahan penghargaan bagi muslimah berprestasi World Muslimah 2013 telah memasuki babak semifinal dengan terpilihnya 100 remaja muslimah dari 8 negara terpilih yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afganistan, Bangladesh, Iran, Nigeria dan Amerika Serikat.

Remaja dengan segudang prestasi nasional dan internasional tersebut berhasil mengalahkan remaja asal Turki dan Maroko yang juga ikut berpartisipasi dalam pemilihan yang diinisiasi oleh World Muslimah Foundation (WMF) dari Indonesia ini.

Penjurian yang berlangsung di kantor Kompas.com pada Senin (22/7) menghadirkan tujuh juri yang berkompenten untuk menilai potensi peserta untuk menjadi Top 100 Semifinalist yang selanjutnya berpeluang menjadi finalis dan pemegang mahkota "Crown of Modesty" dari World Muslimah 2012, Nina Septiani.  Dewan juri tersebut adalah Carolina Septerita (Wardah Cosmetics), Fikri Hidayat (Kompas.com), Lea ELAFARA ( Penyanyi & Pengusaha Muslimah), Agoes Noegroho (Pelukis Kaligrafi & Budayawan), N. Imam Akbari (ACT Foundation), S. Artaty (Mumtaaz Boutique) dan Eka Shanty (Founder & CEO World Muslimah Foundation).

Sesuai dengan tema "Peace & Humanity" yang diangkat dalam  penyelenggaraan 3rd Annual Award of World Muslimah 2013, peran dan tugas pemenang World Muslimah yang akan datang akan difokuskan sebagai Duta Kemanusiaan untuk menyuarakan berbagai isu krusial yang menyangkut Islam dan keberpihakannya pada perempuan.

Setelah terpilih menjadi semifinalis, peserta akan diminta mengirimkan video dokumenter berdurasi maksimal 3 menit tentang diri & keluarganya, kegiatan sehari-hari serta contoh kemampuannya membaca ayat suci Al Qur'an.

Aqmarina Jilbaber Cantik Penuh Prestasi

Aqmarina gadis cantik asal Jawa Barat ini bangga menggunakan jilbab dalam aktivitasnya, karena dengan jilbab merasa jilbab sangat melindunginya. Suatu ketika pernah pergi ke Turki negara eropa yang mayoritas pendudukannya adalah muslim, dirinya merasa tidak sendirian tinggal disana karena memiliki saudara muslim di negara tersebut.

Jika Dia ingin makan sesuatu "haram" semua orang selalu menginformasikan is'ta "halal" karena dia memakai jilbab.
Alhamdulillah saya bangga menggunakan jilbab saya karena jilbab adalah identitas saya sebagai muslim. 
Jilbaber cantik yang juga merupakan Mahasiswi di Universitas Jendral Ahmad Yani semester 5 ini memiliki pengalaman jilbab dalam hidupnya:
1. Top 10 Finalist zoya Model Festival 2013
2. Finalis Hijab Photocontest 2013
3. Nona Kesehatan Reproduksi 2013
4. Runner up 2 ZX model penelitian 2012
5. Katalog pemotretan untuk edisi Juni 2012 zyskuxena
6. TOP 13 Model jilbab berburu Bandung 2012
7. Fahion menunjukkan dengan Queenerikha pada hari perempuan 2012
8. Konser amal HCB fashion show oleh ErrinUgaru
9. Fashion show oleh monel di muslimah fest 2012
10. Fashion show Raudha di braga Landmark 2012
11. Fashion show ErrinUgaru bazar Ramadhan 2012
12. Fahion menunjukkan Anggia Handmade bazar Ramadhan 2012
13. Grand opening Errin ugaruFashion menunjukkan
14. Dresscode oleh Dian pelangi di muslimah beauty 2012
15. DiZaRiZan Photo katalog
16. Fashion show Soleil di Indonesia Hijab Fest 2013
17. Fashion show Sharifa di Indonesia Hijab Fest 2013

Rabu, 24 Juli 2013

Menjadi Wanita Yang Lebih Baik

Mahasiswi dari kampus UGM / Universitas Gajah Mada Yogyakarta gadis jilbaber yang memiliki tinggi badan 165 cm dengan nama lengkap Dwi Annisa Putri ini mulai mengenakan jilbab sejak kelas 3 SMA. Motivasi untuk menggunakan jilbab karena itu tidak lebih hanya ingin menjadi orang yang lebih baik.

Tidak ada keraguan banyak orang yang berpikir bahwa jika seseorang telah menggunakan jilbab memiliki karakter yang sempurna yang bisa berbuat salah, dan oleh karena itu jika ada terselubung membuat kesalahan maka akan mendapatkan banyak kritik.

Pandang apa meyakinkan saya untuk berubah menjadi lebih baik berniat untuk menjaga perilaku jilbab mengingatkan yang saya gunakan. Tidak mudah untuk menggunakan jilbab di awal, banyak orang yang tidak percaya bahwa saya inginkan. Selain itu, saya juga masih sering tergoda oleh beberapa pakaian yang cukup menarik digunakan jika tidak ada tabir.

Tapi pengembangan model pakaian saat ini begitu beragam yang membuat jilbab lebih menarik dan lebih banyak menggunakan.
Yang paling berkesan pengalaman selama ini adalah ketika berhasil mempengaruhi orang-orang terdekat saya juga mengenakan jilbab untuk alasan melindungi diri dari segala prasangka dan perilaku negatif di sekitar.
Dan ketika orang-orang bertanya mengapa dia menggunakan jilbab, bisa menjawab dengan bangga bahwa sebagai pengingat ketika melakukan hal yang salah.

Sabtu, 13 Juli 2013

Jilbab Bukan Masalah Kesiapan Tetapi Kewajiban

Safitri mahasiswi STKIP Panca Sakti jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, menurutnya Hijab berarti siap tidak siap, mau tidak mau, suka tidak suka suka, yang namanya perintah memakai Hijab ya harus dilaksanakan. Sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Surat Al_Ahzab : 59 & An_Nur : 31. Hijab bukan masalah kesiapan, namu KEWAJIBAN.
Kesiapan justru akan datang dengan sendirinya setelah memakainya. Jilbab bukan sekedar urusan busana, tetapi melambangkan keislaman seorang perempuan, sekaligus sebagai simbol kesalehan dan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Awalnya mahasiswi yang mempunyai akun facebook.com/svtri ini sangat berat sekali untuk memutuskan mengenakan hijab, dia sampai-sampai harus menunggu lulus SMK. Karena dia merasa malu dengan teman-teman kalau dia memutuskan berhijab saat masih sekolah, karena dia tidak suka kalau berhijabnya ini jadi bahan pertanyaan teman-teman (sudah siap emang? , kenapa ? sudah ganti busana ni? Dan pertanyaan yang lain nya )

Alhamdulillah sudah 6 tahun gadis asal Jawa Barat ini mengenakan hijab hingga saat ini, walau pun ada rasa penyesalan kenapa tidak mengenakan sejak akhil baligh meskipun begitu dia tetap bersyukur karena Insyaallah dia sudah menjalankan perintah Allah SWT, semoga dia tetap bisa istiqomah dalam berhijab.

Bukan hanya sekedar busana tetapi bisa menjadikan identitas diri untuk menjadi wanita muslimah yang sesungguhnya. Muslimah sejati cemerlang dengan iiner beauty dari Hijabnya, cantik hingga ke hatinya yang memancarkan pesona ‘dalam’ yang kua.

Kamis, 11 Juli 2013

Gadis Berjilbab Calon Dokter Penuh Prestasi

Dayinta Liris Kawuryan seorang calon dokter medis yang masih berusia 20 tahun lulusan dari fakultas kedokteran Universitas Airlangga, menurutnya  hijab adalah suatu identitas sebagai seorang muslimah. Dia bangga mengenakan hibab karena dan mulai mengenakan hijab ketika masih berusia 4 tahun. Dulu Dia mengenakan hijab hanya karena ingin menaati peraturan sekolah namun setelah berusia 8 tahun, mulai mengenakan jilbab dengan istiqomah. lambat laun mulai mengerti fungsi dan kegunaan hijab. selain sebagai suatu perintah, hijab adalah suatu identitas.

Gadis yang mempunyai paras cantik ini sejak kecil sudah aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler sekolahnya, pada saat duduk di bangku sekolah dasar aktif dalam kegiatan pramuka, terpilih menjadi ketua dewan penggalang sering mengikuti kegiatan perkemaha. Dalam kegiatan tersebut dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang berharga, tidak hanya itu, juga mendapatkan banyak sekali teman baru.

Pada saat masih duduk di bangku sekolah menengah aktif dalam kegiatan palang merah dari kegiatan ini menumbuhkan jiwa kemanusiaan bagi dirinya. seringkali mengikuti kegiatan perlombaan palang merah remaja. Baginya mengikuti kegiatan palang merah remaja Dia mendapatkan berbagai macam pengalaman baru yang seru dan menyenangkan selain itu juga mendapatkan teman-teman baru. tidak hanya itu,

Selain ikut dalam kegiatan PMR Dia juga tergabung dalam olimpiade klub sebagai tim olimpiade matematika di sekolahnya. Prestasi yang diraihnya antara lain
  • juara 2 olimpiade matematika tingkat karesidenandan.
  • Juara 3 olimpiade matematika tingkat karesidenan. 
  • Juara 1 tingkat jawa timur dalam ajang olimpiade matematika. 
Saat duduk dibangku sekolah menengah atas, aktif dalam kegiatan tulis menulis, bergabung dalam redaksi majalah sekolah selain itu menjabat sebagai sekretaris osis di sekolah. Menjadi sekretaris osis membuatnya menjadi seorang pribadi yang lebih bertanggung jawab dan tidak hanya itu saja, pengalaman Dia bergabung dengan ti olimpiade berlanjut pada jenjang sekolah menengah atas. Dia berhasil meraih juara harapan 1 dalam olimpiade biologi nasional.

Lulus dari bangku sekolah menengah, Dia melanjutkan studi Dia ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. satu persatu impian mulai tercapai, selangkah lagi akan menjadi seorang dokter. Padatnya jadwal kuliah tidak membuatnya melupakan kegiatan sosial lainnya. Dia bergabung dengan klub jurnalistik kampus selain itu juga bergabung dengan lembaga dakwah kampus. Selain bergabung dengan organisasi intrakampus, Dia bergabung dengan organisasi ekstrakampus, diantaranya adalah himpunan mahsiswa muslim. kegiatan yang sering Dia lakukan bersama anggota organisasi ini adalah melakukan bakti sosial pengobatan gratis, melakukan bakti sosial khitan masal gratis. Dia terpilih menjadi kepala bidang pemberdayaan perempuan dalam organisasi ini.

Remaja berwajah ayu asal Jawa Timur ini juga mengikuti kegiatan sosial lain yang Dia lakukan adalah, bergabung dengan yayasan peduli kasih anak berkebutuhan khusus menengah ke bawah. setiap minggu Dia bermain dan belajar bersama anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Dia senang bisa membantu mereka. selain kegiatan sosial yang Dia lakukan, Dia juga mengikuti berbagai perlombaan dalam bidang akademik. hal ini bertujuan agar tercapai keseimbangan antara kegiatan sosial dan akademik. Dia berhasil menjadi juara 2 dalam lomba perancangan bisnis mahasiswa tingkat nasional. Dia juga berhasil mendapatkan juara 2 dalam lomba karya tulis alquran tingkat nasional.

Rabu, 10 Juli 2013

Sempat Berat dan Ragu Berhijab

Ani Rakhmaningrum jilbaber alumni Mahasiswi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengaku mulai berhijab sejak tahun 2007 di saat akan memasuki masa kuliah.
Pada awalnya dia sempat berat dan ragu untuk berhijab, karena takut kegiatan akan menjadi terbatasi nantinya.
Namun subhanallah justru setelah berhijab dia mendapatkan banyak kesempatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, pertama dia tetap bisa amenjalani hobi menyanyinya bahkan bisa tampil di berbagai acara kampus bersama tim musik fakultas, kemudian sempat pula menjadi brand ambassador untuk fashion muslim di yogyakarta , dan banyak hal lain yang dia rasa sangat istimewa setelah ia berhijab.

Dari situ dia belajar bahwa jika kita mengikuti apa yang diperintahkan Allah, dan konsisten ada di jalan-Nya maka niscaya akan datang kepada kita kemudahan dan juga rahmat yang kadang tidak kita sangka. subhanallah

Senin, 08 Juli 2013

Menutup Aurat Adalah Keharusan

Mahasiswi STIKES Muhammadiah Manado jilbaber cantik mengaku menggunakan jilbab sejak kelas 2 SMA. Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk menutup auratnya agar terhindar dari berbagai macam Fitnah. Keinginan untuk menutup aurat sudah sejak SMP tetapi saya belum diperbolehkan untuk menggunakan hijab oleh ayah dengan alasan masih kecil dan ayah takut dengan usia saya yang masih muda pasti hanya sekedar ikut-ikutan trend saja. Atau tidak bersungguh-sungguh dengan berhijab (dipakai-dilepas).

Saat itu sangat kecewa dan heran. Mengapa niat yang sudah lama saya tanamkan sulit untuk terlaksana. Padahal menutup aurat adalah suatu keharusan bagi setiap muslimah.
Dengan Niat yang kuat saya terus meyakinkan pada ayah bahwa saya akan benahi sikap, sifat, sholat dan mempermantap akhlak. 
Itu semua sebagai langkah awal. Itu adalah sebuah komitmen antara Saya dan Allah SWT. Dan Alhamdulillah semua bisa terwujud dengan baik sesuai dengan niat saya. Sampai saat ini Alhamdulillah saya tetap menggunakan Hijab dan Insya Allah Hijab ini tak akan saya tanggalkan, tak ada halangan untuk berprestasi dan berkarir dengan berhijab

Amalia Attamimi gadis 18 tahun ini menjadikan World Muslimah sebagai suatu ajang yang menjadi inspirasi bagi setiap muslimah didunia, bukan sekedar ajang menonjolkan kecantikan fisik, melainkan kecantikan akhlak yang baik dan tauladan untuk muslimah di masa kini dan masa yang akan datang.

Jilbab Membuat Lebih Rapi Dan Cantik.

Maulidina Nisa Nurayunidiar gadis 20 tahun asal Jakarta memulai berhijab dalam keseharian semenjak awal masuk perguruan tinggi. Sebenarnya, keingginannya memakai hijab memang sudah lama, namun kemantapan hati gadis yang memiliki paras cantik ini timbul saat ia masuk dunia perkuliahan.

Lingkungan perkuliahan juga mendorong untuk mengenakan hijab, dan juga karena kelak (Insya Allah) akan menjadi seorang guru.
Menurutnya, tampilan terbaik seorang wanita itu tampak saat dia menggunakan hijab karena hijab membuat kita lebih rapi dan lebih cantik.
Alhamdulillah, saya telah berhijab dan saya senang menggunakan hijab kata kontestan Muslimah World Foundation 2013 yang masih merupakan mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta jurusan Matematika serta penggemar olah raga basket itu. Hijab selalu memberi kenyamanan saat sedang berada diluar rumah. Dan juga tidak menghalangi untuk tetap melaksanakan rutinitasnya.


Cantik Tidak Harus Seksi Dengan Pakaian Ketat

Reza Agustina mahasiswi Politeknik Negeri Malang jurusan Teknik Informatika mulai mengenakan hijab saat usia 12 tahun, saat itu masih duduk di Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Pada awalnya orangtua menolak dia mengenakan hijab, dengan alasan usia yang dinilai masih terlalu muda, orangtua mengingginkan dia bisa mengeksplorasi diri, mungkin saat itu orangtua menganggap dengan memakai hijab maka tidak bisa bebas beraktifitas.

Namun gadis berparas nan cantik tersebut tetap bersikeras untuk mengenakan hijab dan dengan berat hati orangtua menerima. Ahhirnya dia membuktikan bahwa dengan berhijba pun mampu membuat prestasi, terbukti dengan saat itu dia menjadi ketua ekstrakulikuler PMR di SMP, dan ketika ramadhan, sekolah selalu mengadakan lomba fashion muslim. Dia mengikuti dan Alhamdulillah beberapa kali bisa menjadi juara.
Saya bangga menjadi diri saya, saya bengga dengan hijab saya. Karena dengan hijab bisa meninggikan derajat seorang wanita muslim. Selain itu dengan berhijab, Insya Allah aura cantik kita akan semakin terlihat.
Cantik tidak harus seksi dengan pakaian minim bukan?

Sabtu, 06 Juli 2013

Hijabkan Fisik, Hatikan Akan Mengikuti

Bemby Benarti gadis cantik 21 tahun menceritakan mulai mengenakan hijab sejak tanggal 27 November 2010 tepat diusianya yang ke 19 tahun. Awal berhijab, salah satu keingginan yaitu karena kedua orang tua saya yang sedang menjalankan ibadah haji.

Saat itu, sempat berpikir "Masa orang tua sudah berhaji, anak tidak berhijab?". Mungkin kedengarannya seperti terpaksa, tapi Subhanallah semakin lama dengan berhijab semakin membukakan hati dan pikiran saya bahwa hijab adalah kewajiban setiap muslimah kepada Allah, bukan karena orangtua atau siapapun.

Seiring berjalannya waktu, alumni Akuntansi kampus Politeknik Negeri Bandung ini sangat menyadari bahwa dengan berhijab (berpenampilan) dahulu, sedikit demi sedikit hati, sikap dan ucapan saya pun lebih bisa terkontrol. Sering mendengar orang bilang, "hijabkan dulu hati, perilaku, dan ucapan kita, baru kita berhijab (penampilan)". Akan tetapi dia lebih setuju dengan pernyataan bahwa
"Hijab (penampilan) dulu, kemudian hati, sikap, dan ucapan kita tanpa kita sadari akan berhijab juga".
Hijab juga bukanlah penghalang bagi seorang wanita untuk berkarir, mengembangkan bakat, bahkan berfashion. Seorang teman bertanya: "kalau nanti kamu dapat kerjaan yang menjanjikan dengan syarat kamu harus lepas hijab, gimana?" Saya memilih tidak mengambil pekerjaan itu dengan alasan rezeki Allah yang atur. Insha Allah, bukan ditempat itu saya berkarir. Teman yg bertanya lalu berpendapat bahwa dia akan melepas hijabnya dan mengambil pekerjaan itu. Dia tidak ingin melepaskan kesempatan, karena kesempatan tidak datang 2x (tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai umat Islam: shalat, mengaji, dll).

Pendapat boleh berbeda. (It's just sharing). Tetapi dengan adanya World Muslimah yang merupakan ajang bagi para muslimah sedunia, semakin meyakinkan saya bahwa pendapat seorang teman saya itu salah. Diajang ini, begitu banyak wanita berhijab yang pintar, fashionable, bahkan sukses dalam karirnya. Bagi saya Hijab merupakan awal dari ketakwaan kita (muslimah) kepada Allah, karena Hijab adalah kewajiban setiap muslimah, sehingga tidak perlu menunggu kata siap untuk berhijab. "I'm a muslimah. I won't give up my hijab for anything. Hijab is my pride."

Jumat, 05 Juli 2013

Wanita Tak Berjilbab Ibarat Ember Bocor

Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, kalimat pertama yang terlontar pertama oleh Dinar Widyaisha yang merupakan kontestan World Muslimah Foundation 2013. Dalam kisahnya berjilbab ia mengenakan jilbab sejak kelas satu SMP. Awalnya mahasiswi Universitas Indonesia jurusan sastra Indonesia itu merasa tidak nyaman menggunakan jilbab, tetapi saat itu kakaknya berkata bahwa,
Sia-sia saja beramal, jika kita tetap tidak menutup aurat. Pahalanya ibarat ember bocor, ibadahnya jadi kurang sempurna.
Sejak itu, dia merasa ada sesuatu yang berdesir dalam dada. Berpikir bahwa perintah berhijab menunjukkan kasih sayang Allah kepada perempuan agar senantiasa terjaga secara fisik dari pandangan dan penglihatan kepada yang bukan muhrimnya. Hijab menjadikan perempuan dapat membatasi diri ke arah yang lebih baik dan bepikir lebih bijaksana sehingga ia pun memutuskan berhijab.

" Alhamdulillah, saya bangga berhijab ", ucap gadis yang menguasia bahasa English, Indonesia dan Arabic dalam menutup kisah jilbabnya.

Kamis, 04 Juli 2013

Malu Karena Satu-satunya Wanita Yang Tidak Berjilbab

Putri Pertiwi adalah seorang mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka jurusan Perbankan Syariah menuturan pengalamannya pertama kali memutuskan berjilbab 6 tahun lalu, berawal ketika pergi ke Islamic book fair dengan tidak memakai jilbab disaat itu dirinya merasa malu karena saya adalah satu-satunya orang yang tidak memakai jilbab, Astagfirullah.

Untungnya saat itu gadis asal Jakarta tersebut memakai baju lengan panjang dan langsung tergerak untuk membeli kerudung. Awalnya kesana hanya sekedar menemani sepupu namun disana banyak buku yang harganya terjangkau yang membuat dirinya tertarik untuk membeli dan salah satu buku yang dia beli adalah buku tentang wanita.

Setelah sampai dirumah dan membaca buku itu barulah tersadar bahwa setiap perempuan itu wajib berhijab. Mulai saat itulah sadar bahwasanya selama ini dia memakai pakaian yang mengundang syahwat. Lingkungan pun mendukungnya untuk memakai jilbab, saat itu ia masuk ektra kulikuler sekolah rohis di SMA serta memutuskan untuk berhijab. Insha Allah akan terus istiqomah di jalan ini sekaligus bisa mengajak orang yang belum berhijab untuk segera berhijab. Karena perintah ini sudah mutlak tertera dalam Al-Qur’an yang merupakan salah satu bentuk ketaatan kita pada Allah dan akan diminta pertanggungjawaban di akhir kelak.

Rabu, 03 Juli 2013

Diterima Kerja dengan Syarat Melepas Jilbab

A. Tri Sulfianti Syam menceritakan kisah pengalamannya pertamakali mengenakan hijab saat masih kelas 2 SMU tetapi pada waktu itu belum yakin sepenuhnya untuk mengenakan hijab atau bisa dibilang masih suka bongkar pasang (tergantung mood), namun semenjak peristiwa mimpi aneh yang dialami yaitu mimpi menangis melihat orang sholat di depan ka'bah Ia merasa mendapat teguran oleh Allah SWT dan keesokan harinya pada tanggal 24 April 2006 Ia pun berkomitmen pada diri sendiri untuk terus mengenakan hijab dan tidak ada lagi istilah ''bongkar pasang".

Alhamdulillah.. seiring berjalannya waktu gadis yang lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan Kesehatan Masyarakat ini merasa nyaman berhijab dan seperti ada perubahan dalam diri. Ia merasa jadi lebih feminin dan yang pasti jadi suka membaca terutama bacaan buku Islami. Selama kurang lebih 7 tahun berhijab pengalaman yang lebih memantapkannya yaitu pada peristiwa bulan mei kemarin dimana Ia melamar di salah satu Rumah Sakit swasta dan lolos hingga tahap medical check namun yang membuat Ia kecewa yaitu pihak manajemen dari rumah sakit tersebut mengatakan kepadanya bahwa "Jika anda diterima di tempat kami apakah anda rela untuk tidak berhijab selama jam kerja?" Maka dengan sangat yakin Ia menjawab ''maaf pak saya tidak bersedia", alhasil Ia kehilangan kesempatan tersebut.

Walaupun hingga saat ini masih pengangguran namun Ia tidak pernah menyesali kejadian tersebut karena menurutnya buat apa menerima pekerjaan yang nantinya akan menjauhkannya dari perintah utama Allah bagi kaum Muslimah. Walaupun Ia menyadari bahwa hijabnya belum sepenuhnya sempurna di mata Allah namun Ia yakin bahwa Allah lebih menyayanginya dibandingkan wanita-wanita muslim yang tidak berhijab.

Masih Muda, Ngapain Berjilbab

Ukhti Febrian Nur Vianti mulai berjilbab ketika masih sekolah di SMA, pada saat itu Ia mau tidak mau harus mengenakan jilbab karena sekolah di pesantren. flashback ketika masih SMP Ia merupakan anak yang bisa dibilang " nakal ", Ia jarang dirumah tapi suka main bersama teman-temannya sampai akhirnya orang tua menawarkan padanya untuk masuk pesantren di Jombang. kata umi " mau jadi apa kamu kalau sekolah disini ( di Bali ), pergaulan kayak gini" kemudian Ia menyetujui kemauan orangtuanya untuk disekolahkan di pesantren.

Ketika Ukhti cantik yang masih merupakan mahasiswi di Universitas Brawijaya ( UNIBRA ) Malang ini sudah dipesantren tentu Ia harus menggunakan jilbab kemana-mana. tidak sedikit cobaan untuk melepasnya, apalagi ketika Ia pulang ke rumah di Bali banyak teman yang masih seusia dengannya bilang "ngapain berjilbab kan masih muda, jilbaban nanti kalau sudah tua saja" tahun kedua dipesantren Ia semakin yakin untuk terus mengenakan jilbab dan tidak ingin melepas.

Pada saat Ia bertemu dengan teman-temannya di masa SMP ( di bali ), mereka tidak percaya bila Ia bisa istiqomah dalam berhijab dan tidak percaya juga Ia bisa betah dipesantren. namun Ia buktikan kepada mereka semua, bahwa Ia bisa istiqomah mengenakan jilbab, karena menutup aurat merupakan sebuah kewajiban seorang muslimah, bukan sekedar aksesoris yang bisa kapan saja dipakai dan dilepas, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban murni perintah dari Allah untuk muslimah yang telah baligh. Ia juga bisa membuktikan kepada mereka bahwa Ia bisa lulus dari pesantren, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berubah jauh lebih baik. Alhamdulillah sampai saat ini Ia masih mengenakan jilbab , dan sangat berterimakasih kepada umi yang menyarankannya untuk bersekolah dipesantren. ternyata setelah berjilbab banyak hidayah yang datang, selain menjadi pribadi yang tambah baik juga bisa berkumpul dengan orang-orang yang baik dilingkungan yang baik pula.

Berjilbab Karena Tuntutan Peraturan Sekolah

Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya semester 4 mengkisahkan mulai mengenakan hijab sejak berusia 11 tahun hingga sekarang. awalnya menggunakan hijab karena tuntutan peraturan sekolah. karena pada saat itu menempuh pendidikan di madrasah tsanawiyah dan kemudian melanjutkan ke madrasah aliyah. Awalnya masih merasa tidak percaya dengan hijab yang dikenakan, dengan berjalannya waktu memahami bahwa meskipun masa itu berhijab di anggap kolot namum Ia tetap mengenakan hijabnya.

Akhirnya mahasiswi yang mempunyai nama lengkap Reny Sekar Larasati menyadari bahwa dengan berhijab dapat memberikan banyak sekali dampak-dampak positif dalam kehidupannya, yaitu :
pertama kita dapat menjaga aurat kita dari seseorang yang bukan mahram kita, dengan begitu kita dapat terlindungi dari berbagai gangguan pria. seperti di cantumkan pada Q.S.Al-Ahzab:59 yang berbunyi: ”Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,”Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak di ganggu.”.
kedua dengan berhijab membawa banyak pengaruh positif. mulai dari menjaga tutur kata, tingkah laku, dsb. oleh karena itu saat ini selain sebagai mahasiswa, Gadis cantik asal Jawa Timur ini juga sedang merintis karir di bidang modelling, khususnya hijab model. dengan menjadi hijab model secara tidak langsung berdakwah mengenai ajakan kepada setiap wanita muslim untuk mengenakan hijab. Ia ingin menunjukkan dengan hijab kita dapat merasa aman, nyaman, modis serta dapat mengikuti perkembangan jaman.

Suka Lepas Pasang Jilbab

Bidadari berparas manis berikut adalah bernama Apry Yessy Anggoro Putri pelajar di SMA Negeri 1 Kotabumi Lampung yang mulai memakai jilbab saat masuk SMA,saat itu bernazar masuk SMA tanpa tes (jalur prestasi) akan memakai jilbab.

Kontestan WMF 2013 asal lampung ini pada awalnya suka lepas pasang jilbab namun pada waktu ketika ibu meyakinkan akan kewajiban seorang muslimah untuk menutup aurat dengan hijab Ia pun mulai mempertahankan hijab agar menjadi muslimah yang lebih baik lagi dengan memperbaiki akhlak karena hijab yang sudah saya pakai.

Menurutnya hijab bukanlah hanya sekedar fashion, namun tentang ketaatan seorang muslimah kepada agamanya. Dan berhijab belum tentu memiliki akhlaq yang mulia namun yang berakhlak mulia pasti berhijab.

Selasa, 02 Juli 2013

Berjilbab Karena Agar Terlihat Cantik

Mahasiswi Institut Teknologi Telkom dari fakultas Teknik Telekomunikasi yang bernama lengkap Ratna Ayu Gitasari mengungkapkan cerita pertama kalinya mengenakan hijab ketika masih duduk dibangku kelas 1 SD. Termotivasi karena ingin terlihat cantik sama seperti teman-temannya yang juga mengenakan hijab. Walau Ibu sempat menyarankan untuk tidak usah dulu mengenakan hijab karena takut dilepas lagi tapi akhirnya tetap mengenakan hijab, Alhamdulillah sampai sekarang.

Ketika mulai beranjak dewasa, alasan mengenakan hijab berubah, bukan ingin terlihat cantik lagi namun mendapatkan hal lain yang lebih penting. Ia merasa lebih terlindungi dalam hal pergaulan, hijab membuatnya melakukan yang seharusnya seorang muslimah yang baik lakukan. Hijab membuat tidak keluar dari batasan-batasan

Kontestan World Muslimah Foundation 2013 asal Jawa barat ini sangat bersyukur Alhamdulillah hingga saat ini masih tetap mempertahankan untuk menjaga hijabnya.