Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Agustus 2013

8 Negara Masuk Semi Final World Muslimah 2013

Ajang penganugerahan penghargaan bagi muslimah berprestasi World Muslimah 2013 telah memasuki babak semifinal dengan terpilihnya 100 remaja muslimah dari 8 negara terpilih yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afganistan, Bangladesh, Iran, Nigeria dan Amerika Serikat.

Remaja dengan segudang prestasi nasional dan internasional tersebut berhasil mengalahkan remaja asal Turki dan Maroko yang juga ikut berpartisipasi dalam pemilihan yang diinisiasi oleh World Muslimah Foundation (WMF) dari Indonesia ini.

Penjurian yang berlangsung di kantor Kompas.com pada Senin (22/7) menghadirkan tujuh juri yang berkompenten untuk menilai potensi peserta untuk menjadi Top 100 Semifinalist yang selanjutnya berpeluang menjadi finalis dan pemegang mahkota "Crown of Modesty" dari World Muslimah 2012, Nina Septiani.  Dewan juri tersebut adalah Carolina Septerita (Wardah Cosmetics), Fikri Hidayat (Kompas.com), Lea ELAFARA ( Penyanyi & Pengusaha Muslimah), Agoes Noegroho (Pelukis Kaligrafi & Budayawan), N. Imam Akbari (ACT Foundation), S. Artaty (Mumtaaz Boutique) dan Eka Shanty (Founder & CEO World Muslimah Foundation).

Sesuai dengan tema "Peace & Humanity" yang diangkat dalam  penyelenggaraan 3rd Annual Award of World Muslimah 2013, peran dan tugas pemenang World Muslimah yang akan datang akan difokuskan sebagai Duta Kemanusiaan untuk menyuarakan berbagai isu krusial yang menyangkut Islam dan keberpihakannya pada perempuan.

Setelah terpilih menjadi semifinalis, peserta akan diminta mengirimkan video dokumenter berdurasi maksimal 3 menit tentang diri & keluarganya, kegiatan sehari-hari serta contoh kemampuannya membaca ayat suci Al Qur'an.

Sabtu, 03 Agustus 2013

6 Cara Agar Mudik Terasa Aman dan Nyaman

Agar Mudik Terasa Aman dan Nyaman

6 Cara Agar Mudik Terasa Aman dan Nyaman

Ketika berbicara tentang lebaran tidak lupa kita membahas mudik. mudik bagi mereka yang berada jauh dari rumah asal kelahiran adalah satu hal yang menyenangkan. terbayang wajah-wajah yang yang dahulu waktu kecil seperti ibu, nenek, kakak dan adik. apakah Anda sudah melakukan persiapan mudik ke kampung halaman? Agar mudik terasa nyaman dan lancar disini kami memmpunyai tips untuk anda. Semoga setelah membaca beberapa tips mudik yang akan saya bagikan ini dapat membuat aman dan nyaman tetapi juga hemat, mudik Anda jadi terasa menyenangkan.

Seperti apa sih persiapan itu yuk kita lihat :

1. Pilih Waktu Mudik Yang Tepat
Sebaiknya pilih waktu yang tepat sebelum anda memutuskan untuk pulang ke kampung halaman . karena jika Anda mudik menggunakan transportasi umum, pesan tiket keberangkatan dan kepulangan jauh-jauh hari sebelumnya. Hal tersebut dilakukan agar Anda tidak kehabisan tiket dan mendapatkan harga tiket yang jauh lebih murah.

2. Atur Anggaran Biaya Dengan Cermat
Atur Anggaran Biaya Dengan Cermat sebelum mudik tiba. seperti membuat angara biaya yang harus dikeluarkan pada waktu mudik seperti budget tiket pulang-pergi atau budget bensin, oleh-oleh, angpao dan yang lainnya. Agar tidak bingung dan berakhir dengan uang yang habis tanpa alasan yang jelas.

3. Jangan Membawa Terlalu Banyak Barang
Jangan Membawa Terlalu Banyak Barang pada saat mudik karena hal ini akan  merepotkan saat melakukan perjalanan, kecuali jika Anda membawa mobil pribadi.

4. Pelajari Rute Mudik Yang Efektif
Pelajari Rute Mudik Yang Efektif Agar Anda tidak berakhir dengan perjalanan panjang dan berputar-putar atau nyasar. Hal tersebut bisa menghemat bensin tentunya.

5. Siapkan Kondisi Fisik
Persiapkan fisik anda karena untuk yang berada di tempat yang jauh membutuhkan fisik yang kuat dan sehat. jangan sampai membuat kondisi kesehatan Anda jadi menurun saat hari H keberangkatan. Siapkan plastik, obat anti mabuk perjalanan, minyak angin, beberapa permen asam dan obat khusus yang sesuai dengan Anda.

6. Berdoa dan Tetap Memberi Kabar
Terakhir yang harus dilakukan adalah Berdoa dan Tetap Memberi Kabar, jangan pernah lupa sebelum melakukan mudik atau sebuah perjalanan.

Demikian 6 Cara Agar Mudik Terasa Aman dan Nyaman dari kami semoga bermanfaat dan jangan lupa sebarkan berita ke teman anda. Thanks

Minggu, 02 September 2012

Mesir Perbolehkan Presenter Berjilbab Tampil di TV


Kabar berita bagus bagi Bidadaris di Mesir bahwa untuk kali pertama dalam siaran acara TV di Mesir setelah beberapa dekade dilarang mengenakan jilbab dalam penyiaran di Mesir, Sabtu 1 September 2012, terlihat penyiar-penyiar yang berjilbab di channel Nile News dan Channel Mesir dalam pembawa berita dan presenter talkshow.

Setelah tejadi reformasi di Mesir sekarang televisi Mesir menyetujui tampilnya penyiar wanita dengan mengenakan jilbab di layar televisinya, diantara mereka adalah presenter Narmein Al-Baithar di Channel Al-Ula, Fatimah Nabil, Sarah Al-Syinawi dan penyiar lain yang berada di Channel Nile News. Keputusan dibolehkannya penyiar berjilbab berlaku pada hari Sabtu kemarin.


 

Kamis, 23 Agustus 2012

Punk Muslim : Shalat dan Ngaji Tetap Jalan


Tentu bidadari tahu tentang anak punk, dengan gaya yang khas rambut model mohawk, telinga hidung bibir dan bahkan lidah penuh dengan tindikan serta penggunaan rantai, peniti, dan barang-barang lainnya yang bagi masyarakat umum tidak lazim digunakan dalam berpakaian.

Tapi Punk Muslim berikut yang diberitakan oleh rimanews.com jauh berbeda berikut adalah beritanya yang istana dapatkan saat googling.

Berikut adalah isi beritanya, Tak selamanya komunitas Punk identik dengan ideologi perlawanan dan kebebasan tanpa aturan. Pasalnya, di Jakarta ada komunitas Punk Muslim.

Komunitas ini terbentuk dari pertemanan lima orang pengamen yang biasa mengamen di kawasan Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Mereka mengartikan Punk dengan singkatan Pemuda Unik dan Kreatif.

Nama muslim ditempelkan dibelakangnya karena mereka memiliki konsep agar yang bergabung bisa  kembali ke jalan agama. Maka tidak heran jika di sanggar mereka sering digelar acar pengajian, dan kegiatan religi lainnya.

“Setelah masuk Punk Muslim, dan gue baru sadar. Oiya ya, hidup gue nggak ada artinya di jalanan,gue harus berubah. Kita boleh hancur dalam penampilan tapi jangan lupa salat dan mengaji,” kata Anggi, salah satu anggota Punk Muslim.

Sama seperti muslim lainnya, komunitas ini setiap bulan Ramdan akan menjalani puasa. Bahkan, setiap Ramadan tiba di sanggar mereka diadakan pesantren jalan.(rimanews)

Rabu, 22 Agustus 2012

Kontroversi Foto Perempuan Bercadar Pegang Bra


Seorang mahasiswi seni yang mengenakan jilbab membela diri setelah foto yang diambilnya itu dikeluarkan dari sebuah pameran untuk umum di Universitas British Columbia.

Foto yang diambil seorang mahasiswi seni bernama Sooraya Graham ini memperlihatkan seorang perempuan berjilbab memegang bra ketika sedang mencuci. Ia mengatakan hal ini dilakukannya sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.

(forum.tribunnews)

Jumat, 10 Agustus 2012

Tentang Hana Tajima Simpson


Nama Hana Tajima Simpson menjadi topik perbincangan di kalangan blogger Muslimah. Di kalangan para blogger, nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih kasual. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desainer membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah.
Kini, produk busana Muslimah yang diciptakannya itu tengah menjadi tren dan digandrungi Muslimah di negara-negara Barat. Semua itu, tak lepas dari kegigihannya dalam mempromosikan Maysaa. Tak cuma itu, kini namanya menjadi ikon fesyen bagi para Muslimah di berbagai negara. Mengenai gaya berjilbab yang diusung Hana, skaisthenewblack.blogspot menulis, “Dia (Hana) memiliki gaya yang hebat. Sangat elegan dan chic, namun tetap terlihat sederhana”. Ternyata, busana Muslimah pun bila dikreasi secara kreatif dan inovatif bisa mewarnai dunia fesyen internasional.

Sejatinya, gaya berjilbab yang ditunjukkan perempuan berusia 23 tahun itu kepada para Muslimah di berbagai negara tercipta secara tidak sengaja. Hana yang saat itu baru memeluk Islam ingin sekali menggenakan jilbab. Ia memeluk Islam saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Sebagai seorang desainer, awalnya saya merasa frustrasi melihat gaya berbusana sebagian besar Muslimah yang kurang bervariasi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara khusus dengan HijabScraft.

 Dengan maksud ingin menunjukkan kepada masyarakat Barat bahwa para perempuan Muslim pun dapat tampil di muka umum dengan gaya berbusana yang modis dan chic, serta mengikuti tren fesyen terkini, Hana mulai tergerak untuk mendesain gaya busana Muslimah lengkap dengan jilbabnya yang berbeda dengan yang sudah ada pada saat itu. Selain unik, gaya berbusana yang diusung Hana ini pada dasarnya tidak pernah benar-benar mengikuti tren fesyen yang pada saat itu tengah digandrungi di negara-negara Barat pada umumnya. “Suatu hari saya akan tampil dengan gaya glamor ala Hollywood dan (hari) berikutnya saya akan terobsesi dengan gaya rock/grunge di tahun 90-an,” paparnya.

Ia mengatakan cenderung menjaga hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dalam mendesain sebuah fesyen. Hana pun secara terus terang mengaku tertarik untuk mengkreasikan sesuatu, seperti memadankan jaket kulit vintage dengan gaun panjang bermotif bunga-bunga. Untuk mempopularkan gaya berbusananya, Hana memanfaatkan jaringan internet dengan membuat laman web pribadi yang diberi nama stylecovered.com. Saat itu, Hana belum sempat memberikan label untuk produk yang didesainnya itu.
Tanpa disangka, gaya berbusana yang ditampilkan dalam laman webnya itu menarik minat para blogger Muslimah di Inggris. Berawal dari situlah, Hana kemudian memutuskan untuk mendirikan Maysaa, sebuah rumah desain dan fesyen yang terinspirasi dari fesyen Barat namun tetap disesuaikan dengan kaidah Islam.
Kendati Maysaa ditujukan untuk para wanita Muslim, namun Hana tidak menampik hasil rancangannya ini juga bisa dikenakan oleh kalangan wanita non-Muslim. “Saya tidak bisa mengatakan pakaian yang saya buat hanya untuk wanita Muslim atau untuk wanita non-Muslim, karena kehidupan saya pada dasarnya juga merupakan percampuran dari keduanya. Karenanya, saya suka membuat rancangan dari perspektif yang sangat pribadi,” terang perempuan yang sudah mulai merancang sejak usia lima tahun itu.

Memeluk Islam
  Sebelum mengucap dua kalimat syahadat, Hana adalah seorang pemeluk Kristen. Ia tumbuh di daerah pedesaan di pinggiran Devon yang terletak di sebelah barat daya Inggris. Kedua orang tuanya bukan termasuk orang yang religius, namun mereka sangat menghargai perbedaan. Di tempat tinggalnya itu tidak ada seorang pun warga yang memeluk Islam. Persentuhannya dengan Islam terjadi ketika Hana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. “Saya berteman dengan beberapa Muslim saat di perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam pandangan Hana, saat itu teman-temannya yang beragama Islam terlihat berbeda. “Mereka terlihat menjaga jarak dengan beberapa mahasiswa tertentu. Mereka juga menolak ketika diajak untuk pergi ke pesta malam di sebuah klub,” tutur Hana. Bagi Hana, hal itu justru sangat menarik. Terlebih, teman-temannya yang Muslim dianggap sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi membahas materi kuliah. Menurut dia, mahasiswa Muslim lebih banyak dihabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan ataupun berdiskusi.

Dari teman-teman Muslim itulah, secara perlahan Hana mulai tertarik dengan ilmu filsafat, khususnya filsafat Islam. Sejak saat itu pula, Hana mulai mempelajari filsafat Islam dari sumbernya langsung, yakni Alquran. Dalam Alquran yang dipelajarinya, ia menemukan fakta bahwa ternyata kitab suci umat Islam ini lebih sesuai dengan kondisi saat ini.

“Di dalamnya saya menemukan berbagai referensi seputar isu-isu hak perempuan. Semakin banyak saya membaca, semakin saya menemukan diriku setuju dengan ide-ide yang tertulis di belakangnya dan aku bisa melihat mengapa Islam mewarnai kehidupan mereka (teman-teman Muslimnya-Red),” ungkapnya.
Rasa kagumnya terhadap ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Alquran pada akhirnya membuat Hana memutuskan untuk memeluk Islam. Tanpa menemui hambatan, ia pun bersyahadat dengan hanya disaksikan oleh teman-teman Muslimahnya. “Yang paling sulit saat itu adalah memberitahukan kepada keluargaku, meskipun aku tahu mereka akan bahagia selama aku juga merasa bahagia.”  ed; heri ruslan

Memilih Berjilbab
 Tak semua Muslimah tergerak untuk menutup auratnya dengan jilbab. Namun bagi Hana Tajima, jilbab adalah identitas seorang Muslimah. Sebagai seorang mualaf, desainer busana Muslimah yang sedang menjadi pusat perhatian itu memilih untuk mengenakan jilbab. Seperti halnya saat memutuskan untuk memeluk Islam, keputusan hana untuk mengenakan jilbab juga datang tanpa paksaan. “Saya mulai mengenakan jilbab pada hari yang sama di saat saya mengucapkan syahadat. Ini merupakan cara yang terbaik untuk membedakan kehidupan saya di masa lalu dengan kehidupan di masa depan,” paparnya seperti dikutip dari hijabscarf.blogspot.com.
Keputusannya untuk mengenakan jilbab kontan memancing reaksi beragam dari orang-orang di sekitarnya, terutama teman dekatnya. Sebelum mengenakan jilbab, Hana paham betul dengan semua konotasi negatif yang disematkan kepada orang-orang berjilbab. “Saya tahu apa yang mereka pikirkan mengenai jilbab, tetapi saya akan bersikap pura-pura tidak mengetahuinya. Namun seiring waktu, orang-orang di sekitarku kini bisa bersikap lebih santai manakala melihatku dalam balutan jilbab,” papar Hana sumringah.

Dalam blog pribadinya Hana mengakui bahwa menjadi seorang Muslimah di sebuah negara Barat dapat sedikit menakutkan, terutama ketika para mata di sekitarnya menatap dengan tatapan aneh.  Maklum saja, di negara-negara Barat, sebagian penduduknya telah terjangkit Islamofobia. Tak sedikit, Muslimah yang mengalami diskriminasi dan pelecehan saat mengenakan jilbab. Bahkan, di Jerman beberapa waktu lalu, seorang Muslimah dibunuh di pengadilan karena mempertahankan jilbab yang dikenakannya.
“Karena itu, mengapa saya ingin menciptakan sesuatu yang akan membantu para Muslimah di mana pun untuk terus termotivasi mengatasi rasa takut itu,” ujar Hana. Kini, dengan busana Muslimah yang dirancangnya, kaum Muslimah di negara-negara Barat bisa tampil dengan busana yang bisa diterima masyarakat tanpa meninggalkan aturan yang ditetapkan syariat Islam. (Nidia Zuraya, Republika Online, 9 Januari 2011).

sumber

Selasa, 31 Juli 2012

10 Artis yang Memutuskan Berjilbab


detikHot.com - - Menjadi artis tak selamanya harus berpakaian seksi nan menggoda. Banyak selebriti Indonesia yang belakangan membuktikan hal sebaliknya. Mereka memutuskan untuk memakai busana muslimah, dan tetap eksis di jagad hiburan. Siapa saja?

1. Omas
Kata siapa pelawak tak pantas pakai jilbab? Pelawak Omas pun seolah menjawab pertanyaan itu.
Omas yang sejak 2006 lalu memutuskan memakai jilbab mengaku tak terganggu pekerjaannya. Bahkan, Omas mengaku lebih dihargai setelah memakai jilbab.

2. Eddies Adelia
Pesinetron Eddies Adelia mengambil salah satu keputusan penting dalam hidupnya pada pertengahan 2010. Ia memutuskan untuk memakai jilbab.
Alhasil, dengan keputusan itu banyak pria yang terkesima olehnya. Eddies pun mengaku banyak pria yang mendekatinya setelah dirinya memakai jilbab.

3. Zaskia Shungkar
Zaskia Shungkar mengaku meminta izin terlebih dahulu kepada sang suami, Irwansyah sebelum memutuskan untuk berjilbab. Izin pun akhirnya diberikan dan akhirnya Zaskia pun berjilbab sejak awal 2012.
Para fans pun menyambut baik keputusan Zaskia untuk berjilbab. Bahkan ada fans yang mengikuti jejaknya.



4. Risty Tagor
Artis dan ibu muda Risty Tagor memutuskan untuk memakai jilbab dalam hitungan bulan belakangan. Risty pun mengaku banyak perubahan dalam hidupnya setelah memakai jilbab.
Istri Rifky Balweel itu mengungkapkan, dirinya lebih sabar setelah memakai jilbab. Apalagi dalam mengurus buah hatinya, Arsen Raffa Balweel.



5. Nuri Maulida
Dikenal sebagai artis yang cantik nan modis, Nuri Maulida pun bertransformasi menjadi perempuan dalam balutan busana muslimah. Namun, meski berjilbab ia tak menanggalkan gaya modisnya.
Nuri memutuskan memakai jilbab sejak pulang umroh beberapa bulan lalu. Kini, ia pun mengaku lebih menjaga tingkah lakunya setelah memakai jilbab.

6. Peggy Melati Sukma
Perceraian dengan sang suami Wisnu Tjandra pada November 2011 lalu sepertinya banyak mengubah Peggy. Salah satunya, Peggy pun memantapkan diri untuk menggunakan jilbab.
Bintang sinetron 'Gerhana' itu sepertinya sangat menikmati penampilan barunya itu. Ia mengaku mendapat hidayah hingga memutuskan untuk berjilbab.


7. Dhini Aminarti
Artis cantik Dhini Aminarti berencana untuk memantapkan dirinya untuk memakai jilbab mulai 2012. Dhini pun mengaku menunggu mendapat hidayah hingga akhirnya memutuskan untuk menggenakan busana muslimah.
Dibeberapa kesempatan, istri Dimas Seto itupun sudah terlihat menggunakan busana muslimah.



8. Rachel Maryam
Artis dan politisi Rachel Maryam akhirnya memutuskan memakai jilbab ketika bertemu dengan suaminya Edo pada awal 2012. Banyak pihak yang menyebut keputusan Rachel karena dorongan dari sang suami.
Namun belakangan bintang film 'Arisan' itu membantah anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya memang sudah lama ingin memakai jilbab.



9. Desy Ratnasari
Hidayah memakai jilbab juga menghampiri artis senior Desy Ratnasari. Pelantun 'Tenda Biru' itu menuturkan, dirinya sebenarnya sudah lama ingin memakai jilbab.
Tapi, keinginan itu selalu tertunda hingga akhirnya mantap untuk memakai jilbab pada akhir 2011.



10. Marshanda
Sejak memutuskan untuk memakai jilbab pada 2010 lalu, karier artis cantik Marshanda semakin menanjak. Marshanda pun terlihat lebih dewasa saat menggunakan jilbab.
Masyarakat seperti 'dilupakan' dengan aksi YouTube Marshanda yang sempat menghebohkan sebelumnya. Ia bertransformasi lewat jilbab setelah kejadian itu.



Sumber detikHot dan Foto Berbagai Sumber

Senin, 30 Juli 2012

Hijabers Community Budaya Baru


 Anak-anak muda perempuan muslim yang menggunakan kerudung sebagai busana sehari-hari tergabung dalam Hijabers Community. Bukan sekadar cantik tampilan luar, mereka melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas kecerdasan spiritual. Juga menampa diri sebagi pengusaha muda yang tangguh. Apa dan siapa mereka, juga bagaimana mereka menyambut Ramadhan ini? Simak semuanya di sini. Marhaban ya Ramadhan.
Jalan Raden Saleh No. 55 Cikini, basecampnya Hijabers Community. Di sini mereka membuka butik yang memasarkan merek busana muslim trendi rancangan sendiri, menyediakan salon kecantikan khusus untuk muslimah, dan tentu saja menyediakan tempat untuk pengajian rutin sebulan sekali.
“Kami ingin membangun mal muslimah, dimana semua kebutuhan muslimah tersedia di sini, ” kata Bayi Nurhayati, salah satu pengurus HC, tepatnya di bagian pengembangan komunitas, yang juga pemilik salon muslimah.

Pengajian Sambut Ramadhan
Sabtu di awal Juli, di sebuah ruangan di gedung ini, ratusan anggota HC mengadakan pengajian untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. “Kami mendapatkan pengetahuan dan kawan-kawan baru,” kata Wifda Ul Husna, salah satu peserta pengajian.

“Karena mendekati Ramadhan, Ustadzah menyampaikan hal-hal terkait puasa. Misalnya, kan, perempuan puasanya suka bolong-bolong karena haid, mungkin banyak yang kurang tahu bagaimana cara membayar puasa, harus puasa lagi atau bayar fidiyah saja. Ustadzah juga menjelaskan tata cara mandi wajib. Katanya, banyak perempuan masuk neraka, bukan karena buka aurat, tapi karena mereka tidak tahu cara bagaimana mandi wajib. Ustadzah menyampaikan banyak hal dan kami berdiskusi,” tutur Wifda.

Usai pengajian, para  pengurus HC merencanakan serangkaian acara menarik untuk mengisi bulan Ramadhan. Minggu pertama mengadakan talkshow di Masjid At Tien TMII. Minggu kedua buka puasa bersama anak yatim dan pengajian. Minggu ketiga, bersama remaja Islam, membuat Cut Meutia Fashion guide.

“Minggu keempat pulang kampung, hehehe…. Maksudnya itu minggu persiapan bagi kami untuk menyambut Lebaran bersama keluarga kami masing-masing. Sudah, jangan lagi ada acara, ini saja sudah sibuk banget,” tutur Bayi yang akrab disapa Ayi.



Obrolan Spiritual, Rumah Tangga, Bisnis
Yang tergabung dalam HC berasal dari beragam latar belakang, ada dokter gigi, perancang busana, pegawai negeri sipil, pengusaha salon, mahasiswa, dan lain-lain masyarakat umum. Pengurusnya kurang lebih 30-an perempuan muda, untuk mudah mengenalinya, di antaranya ada yang anaknya Benyamin S, anaknya Ida Royani, anaknya Aa Gym, istrinya Syahrul Gunawan, dan lain-lain.

“HC diawali beberapa pelopor, Jehanara (putri Ida Royani) dan Dian Pelangi, ingin membuat wadah untuk orang berhijab dalam lingkup pergaulan. Di mana di dalamnya bisa saling berbagi, melakukan hal-hal bermanfaat. Maka dibuatlah HC. Awalnya ini dari blackberry group, lalu bertemu, saling mengenal dan kemudian berkembang,” cerita Ayi.

“Kita wanita perlu berbagi, tukar pikiran mengenai bagaimana mengelola rumah tangga, bagaimana visi Islam, kebutuhan ini kami dapatkan di HC. Misalnya ada yang bingung bagaimana konteks kewanitaan dalam Islam, dengan berdiskusi di komunitas ini, akan menjadi tahu, apalagi kami seumuran, sehingga enak diskusinya. Karena latar belakang pekerjaan kami juga berbeda-beda, kami juga tukar pikiran soal pekerjaan,” tutur Ayi.

“Di Butik ini, mereka (para perancang busana yang usianya muda-muda) kerja sama. Saya bikin salon di sebelah. Kami membentuk komunitas pergaulan yang terbuka, siapa saja (tentunya yang berkerudung dalam kehidupan sehari-hari) bisa bergabung di sini. Yang ada keinginan memakai kerudung dalam kehidupan sehari-hari tapi belum percaya diri atau merasa tidak punya teman, silahkan kemari,” kata Ayi.

Tabloidwanitaindonesia.net
 

Jumat, 20 Juli 2012

Mesir Akan Meluncurkan Televisi Khusus Muslimah Berniqab


Selama ini kita selalu disuguhi dengan acara-acara telivisi yang didalamnya menampilkan wanita dengan busana yang sexy sumber berita republika.co.id memberitakan Mesir akhir pekan ini pada hari pertama bulan suci Ramadhan 1433 H. Sebuah saluran televisi baru yang dikelola dan dijalankan secara eksklusif oleh perempuan yang seluruhnya mengenakan burqa atau niqab.

Pengelola saluran TV ini berharap masyarakat luas akan mengetahui bahwa ada perempuan yang berhasil dalam karir dan mereka mengenakan niqab.
Di era kebebasan paska runtuhnya rezim Husni Mubarak, kaum perempuan Mesir yang mengenakan niqab berharap terjadinya perubahan di masyarakat setelah lama tertindas secara sosial dan politik.
Meskipun masyarakat Mesir sangat konservatif dan mayoritas muslim, perempuan yang mengenakan niqab mendapatkan perlakuan diskriminasi di pasar kerja, pendidikan dan tempat lain.


Sumber