Tampilkan postingan dengan label Karir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karir. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 September 2013

Jilbab Dina Lorenza dari Godaan Lelaki hingga Rezeki

Dina Lorenza Perempuan kelahiran 22 Mei 1975 ini merasakan adanya perubahan yang sangat berarti setelah menggunakan jilbab selama 4 tahun terakhir. Dina mengaku lebih tenang tanpa takut ada lelaki lagi yang menggodanya seperti dulu.

Artis yang pernah membintangi sinetron " Kakak Iparku 17 Tahun ", " Kawin Masal (2008)" meskipun pada awal-awal pemakaian jilbab, rasa takut akan kehilangan rezeki karena berjilbab, Namun Ia tetap berusaha berpikiran positif.

Menurutnya rejeki akan datang dari berbagai arah bukan bukan hanya satu arah saja. Hal itu terbukti walau Ia sekarang mengenakan jilbab, ia memperoleh peran sebagai tokoh Riyamah dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Selasa, 03 September 2013

Wanita Berjilbab Pilot Pesawat Tempur


Dijaman sekarang peran seorang perempuan sudah makin banyak yang setara dengan kaum pria, salah satunya adalah profesi dikemiliteran terutama sebagai pilot pesawat tempur peran yang dulunya hanya diperankan oleh kaum adam. Namun sekarang profesi tersebut juga diperankan oleh kaum hawa.

Di Negara Pakistan dalam jajaran angkatan udaranya memiliki seorang pilot wanita yang berjilbab, pilot yang berusia 26 tahun ini bernama Ayesha Farooq yang merupakan salah satu pilot perempuan pertama yang siap tempur dan bertugas di Angkatan Udara Pakistan. Ayesha bertugas menerbangkan jet tempur F-7PG  buatan Cina yang berbasis di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan.




republika.co.id

Senin, 02 September 2013

Paras Cantik Berpeluang Besar Lolos Jadi Polwan?


Bagi bidadaris yang berkeinginan untuk masuk akademi kepolisian khususnya polwan, mengutip dari tempo.co, disampaikan oleh Komisaris Besar Sri Handayani selaku Kepala Sekolah Polwan,  mengatakan bahwa syarat untuk menjadi seorang polisi wanita tidaklah semudah sperti yang dibayangkan kebanyakan orang.

Beberapa syarat umum diantaranya :
  • Warga negara Indonesia yang berusia minimal 17,5 tahun  sampai 22 tahun.
  • Pendidikan minimal memiliki ijazah SMA atau setingkat.
  • Bertakwa kepada Tuhan YME
  • Berkelakuan baik dengan menyertakan SKKB dari Polres setempat, 
  • Tidak berkacamata
  • Belum pernah menikah
  • Memiliki tinggi badan minimal 165 sentimeter dengan berat badan proposional.
  • Calon polwan juga harus sehat, baik secara jasmani maupun rohani.
  • Menjalani serangkaian tes administrasi, kesehatan, jasmani, tes tertulis hingga tes psikologis. 
  • Test di tingkat pusat calon Polwan akan diwawancara, test kesehatan
Pada test di pusat juga melihat penampilan dari calon polwan, pada tahap ini, mereka yang berpenampilan menarik punya kans untuk lolos lebih besar. " Komisaris Besar Sri Handayani juga mengatakan menjelaskan kalau polwan berpenampilan baik pasti enak dilihat. Tapi tentu harus ditunjang kemampuannya menjalankan tugas.

Selain itu selama dalam masa pendidikan, calon polwan tidak diperbolehkan menikah hingga 2 tahun setelah pangkat Bharada, bersedia untuk menjalani ikatan dinas minimal 7 tahun dan bersedia untuk ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia.

Selasa, 27 Agustus 2013

Developer Aplikasi Blackberry Berjilbab Manis


Oktariani Nurul Pratiwi, demikian namanya. Gadis berjilbab manis yang berusia 25 tahun ini kuliah Strata 3 bidang Teknologi Informasi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Nurul, begitu pangilannya, sedang berkonsentrasi di bidang pengembangan aplikasi Smart Learning yang ditujukan untuk memaksimalkan kinerja guru Bimbingan dan Konseling, tenaga administrasi, dan manajemen sekolah. Dalam mengimplementasikan project yang satu ini ITB akan menguji coba di beberapa kampus di Bandung dengan menggandeng Kemkominfo dan Bappeda.
Selain sebagai Developer Aplikasi, gadis yang berkanca mata ini juga suka akan menulis yang ia tuangkan di blog miliknya duapuluhtujuhoktober.blogspot.com

Rabu, 17 Juli 2013

Jumat, 12 Juli 2013

Lalita Gandaputri Reporter Berjilbab dari MetroTV

Lalita atau Lolly begitu sehari- hari panggilan dari nama lengkapnya Lalita Gandaputri, bertugas sebagai Reporter MetroTV di Biro Yogyakarta. Gadis yang memiliki wajah manis dan imut berperawakan kecil selalu berpenampilan sederhana. Lalita semasa kuliahnya aktif dalam organisasi Student English Activity (SEA-UMY) dan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UMY  memang telah merencanakan dan mempersiapkan diri untuk menggeluti bidang jurnalistik.

Pada tahun 2007, Lalita diterima di Stasiun MetroTV dan langsung diterjunkan di lapangan. Tetapi, Lalita menikmati saja dengan tugas pertama yang diberikan oleh MetroTV tersebut karena, Lalita termasuk orang adventurous. Pendidikan dan pengalaman berorganisasi merupakan modal bagi Lalita untuk berinteraksi dengan dengan masyarakat atau nara sumber dimana dia ditugaskan untuk liputa.




Sabtu, 01 Juni 2013

Jilbaber PNS Departemen Dalam Negeri


Karir Jilbaber dalam Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai pegawai negeri sipil / PNS.

Jilbab | Hijab | Tudung | Kerudung | Jelbab

Kamis, 23 Mei 2013

Jilbab PNS Berkarir DISHUBKOMINFO


Pegawai wanita berjilbab dalam karir sebagai pegawai negeri sipil / PNS Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

Jilbab | Hijab | Tudung | Kerudung | Jelbab

Minggu, 23 Desember 2012

Pelopor Salon Muslimah

Salon kecantikan adalah salah satu tempat kaum wanita yang ingin mempercantik diri. Saat ini perkembangan salon semakin pesat. Kaum wanita muslim pun telah menjadi salah satu pangsa pasar yang dibidik pengusaha. Kebutuhan perawatan menyeluruh yang lengkap, halal, nyaman dan berbasis syariah kini menjadi kebutuhan yang dicarai para wanita, khususnya wanita muslimah.

Pengusaha berprestasi di bidang salon muslimah di tanah air adalah kakak beradik Yulia Astuti Haras dan Linda Kartika Haras. Mereka mengawali karir dari hobi memanjakan diri di salon. Hal yang sering terjadi adalah mereka kerepotan menemukan salon yang nyaman untuk mereka berdua yang mengenakan jilbab. Walaupun yang melakukan perawatan adalah wanita tapi suami atau anak laki-laki dari pengunjung ikut berada di dalam salon. Hal inilah yang membuat para wanita berjilbab merasa kurang nyaman. Lalu terbersitlah dalam benak Yulia untuk membuka salon khusus muslimah. Salon ini nantinya diperuntukan khusus untuk wanita dan tidak boleh ada laki-laki yang masuk. Sebenarnya kedua orang ini tidak memiliki dasar mengenai dunia persalonan yang memadai tapi dengan kerja keras dan ketekunan akhirnya mereka mampu membuat salon impian mereka.

Di bulan Mei 2002 dibukalah salon milik Yulia dan Linda dengan nama moz5 (baca:muslimah) di daerah Margonda Depok. Diawali dengan 3 orang karyawan, Linda langsung memimpin operasional salon, karena Yulia masih bekerja. Seusai bekerja, Yulia selalu menyempatkan diri datang ke salon. Sebagai modal pertama mereka mengeluarkan modal sebesar Rp. 100 juta. Semua uang itu bukanlah uang mereka sendiri tapi ada yang berasal dari pinjaman saudara dan lainnya.

Salah satu kelebihna usahanya dibandingkan salon lain adalah penerapan konsep kenyamanan bagi muslimah saat berada di salon. Linda membagi kantornya menjadi dua bagian, lantai dasar untuk melayani potong rambut, creambath, pedicure, manicure, dan refleksi. Sedang lantai dua, khusus untuk perawatan wajah (facial) dan badan (lulur). Dan tersedia juga layanan spa, aneka lulur, perawatan pra nikah, dan aneka perawatan cantik luar dalam, juga tersedia jasa rias pengantin muslimah. Belakangan moz5 juga menambah layanan dengan senam khusus muslimah. Begitulah cara Linda dan Yulia memanjakan para pelanggannya. Maka tak heran, jika pelanggannya makin banyak.

Kesuksesan bisnis yang satu ini bukan hanya bangunan gedung bertingkat di Depok yang menjadi miliki pribadi, tapi juga untuk kawasan Asia Tenggara, moz5 salon menjadi pelopor salon muslimah yang telah diwaralabakan. Selain itu, sudah banyak prestasi yang dicapai oleh moz5 diantaranya, terpilih menjadi salah satu dari 14 usaha waralaba yang dipromosikan oleh Kadin dan WALI untuk berkiprah di luar negeri, meraih penghargaan sebagai salah satu wirausahawan muda dalam The Indonesian Small and Medium Business Entreprenuer Award (ISMBEA) tahun 2009 dan menjadi pelopor usaha salon khusus muslimah yang diwaralabakan.
[infousahaku.com]

Minggu, 16 Desember 2012

AKP Fitrisia Kamila Jadi Kapolsek Perempuan Pertama di Langsa


Dilantik pada hari Selasa, 11 Desember 2012 sebagai Kapolsek Birem Bayeun, AKP Fitrisia Kamila tercatat sebagai Kapolsek pertama yang dijabat oleh perempuan di wilayah hukum Polres Langsa.

Kapolsek cantik ini dilahirkan di Pekan Baru 8 Juli 1983 silam. Ia lulusan Akademi Polisi tahun 2005. Lulus pendidikan AKP Kamila ditugaskan pertama kali di Polres Banda Aceh, tahun 2010 hingga 2011 ia kemudian dipercayakan menjabat sebagai Kapolsek Darul Imarah di Aceh Besar yang masuk wilayah hukum Polrestas Banda Aceh.

Usai bertugas di sana ia kemudian dipindahtugaskan ke Polres Langsa sebagai Kasubbag Humas Bagian Operasi Polres Langsa. Penghujung tahun 2012 ini ia kemudian dipercayakan kembali sebagai Kapolsek Birem Bayeun. Ibu tiga anak ini bersuamikan seorang anggota TNI Kapten Boby Wijayanto.

“Langkah pertama adalah dengan lebih proaktif melakukan pertemuan dengan geuchik dan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan demikian ia berharap dapat menciptakan suasana kemanan dan ketertiban masyarakat yang lebih kondusif.

polwan
Jilbab | Hijab | Tudung | Kerudung | Jelbab

Sabtu, 15 Desember 2012

Bekerja Sambil Kuliah, Jadi Sales tak Masalah


Anak tunggal ini gigih luar biasa memperjuangkan pendidikannya. Dari SMP, orang tuanya di Aur Badidik Jorong Langgam Kinali Pasaman Barat sudah merasa berkecil hati untuk menyekolahkannya. Tidak begitu memberi iming-iming harapan kalau gadis manis yang bernama lengkap Yetti Sumarni ini bisa melanjutkan sekolah. Maklum, ayahnya, Syafril (55), hanyalah seorang tukang ojek, sementara ibu, Nurbaya (41), cuma ibu rumah tangga biasa.

Beruntung, karena cerdas dia lulus menjadi salah satu siswa di SMA Negeri unggulan di Pasaman. Dengan tanggungan biaya hidup dan asrama serta biaya sekolah yang tidak begitu besar. Dia mendapatkan fasilitas itu hingga tiga tahun, plus pula beasiswa untuk bimbel SNMPTN.

"Waktu itu ibu bilang, sudah nak ndak usah terlau banyak berharap. Tapi saya jawab, izinkan saya ke Padang saja Bu. Saya mau lihat Padang saja," kenangnya.

Jawabannya itu tentu membuat haru sang bunda. Sampai akhirnya ayah dan ibunya mengizinkan. Kisah berangkat ke Padang untuk Bimbel juga tak kalah menyedihkan. Dia harus menyusul rombongan sekolahnya yang sudah lebih dulu pergi, dia ditinggal rombongan. Dengan berlinangan air mata dia nekad naik bus jurusan Padang. Tanpa diketahui sang orang tua. Menuju kota yang sekalipun belum pernah ditapaknya.

Orang yang dikenalnya di dalam bus ternyata berbaik hati mengantarkannya ke tempat bimbel yang dimaksud. Saat bimbel itulah tekadnya kian membaja. "Saya yakin Allah Maha Kaya, untuk orang yang gigih dan senantiasa berdoa Allah tak akan pelit," katanya.

Ketika berjalan di salah satu kampus negeri di Padang. Dia menitikkan air mata dan berdoa, "Ya Allah, izinkan hamba menjadi salah satu di antara mahasiswa di kampus ini."

"Dan saya membuktikannya, saya lulus," kata Mahasiswa Angkatan 2010 Universitas Negeri Padang ini.

Sampai saat pengumuman kelulusan SNMPTN dia masih belum mendapatkan bayangan dari mana ia akan mendapatkan uang masuk kuliah. Karena orangtua memang tidak ada peluang untuk membiayainya, menyampaikan cita-citanya. 

Dia harus berusaha sendiri. Sampai akhirnya mendapatkan informasi melalui sms dari salah satu temannya kalau salah satu koran harian di Padang mungkin bisa membantu. Dia datang seorang diri dengan diberani-beranikan. Tak ada malu, yang ada hanya rasa ingin kuliah. Ingin sekali kuliah.

Ah, ternyata asanya bersambut, jalannya datang ke media cetak akhirnya menuntunnya menemukan donatur biaya awal kuliahnya termasuk orang tua asuh. Tiga bulan dia bersama orang tua asuh. Namun tahun-tahun berikutnya dilalui Yetti dengan bekerja sendiri. Profesi sales atau SPG di berbagai tempat menjadi kesehariannya sambil kuliah.

"Alhamdulillah sudah dua tahun saya melalui masa kuliah dengan sambil kerja. Yang selalu saya tanamkan adalah Allah Maha Kaya, akan selalu ada rezeki bagi yang berusaha," ujarnya mantap.

Selain kedua orang tuanya, ada dua adik lagi yang menjadi motivasinya. "Saya ingin menyekolahkan mereka tinggi-tinggi," katanya berkaca mengingat Azwar Anas dan Ronal Andreas, adik-adinya di kampung. Dia ingin jadi dosen. Selesai S1 ini, dia mau S2.

Yetti merupakan salah satu dari 11 mahasiswa kurang mampu namun gigih yang mendapatkan beasiswa etos Dompet Dhuafa Singgalang selama satu tahun. Beasiswa sebesar Rp1.250.000 itu diberikan dua tahap, persemester. Dana merupakan dana pendidikan dari para donatur Dompet Dhuafa Singgalang. Selain 11 mahasiswa perguruan tinggi, Dompet Dhuafa Singgalang sudah menjaring 20 anak dhuafa tingkat MAN/SMA untuk beasiswa selama satu tahun pula. 

Program beasiswa Dompet Dhuafa Singgalang ini mulai berjalan bulan Juni ini. Mari turut salurkan donasi kita untuk pendidikan anak dhuafa melalui Dompet Dhuafa Singgalang. 
[sumbaronline.com]

Rabu, 05 September 2012

Jilbab Karir di Kementerian Hukum dan HAM


karir pegawai negeri sipil PNS Kementerian Hukum dan HAM
Jilbab | Hijab | Tudung | Kerudung | Pengayoman

Jumat, 20 Juli 2012

Mesir Akan Meluncurkan Televisi Khusus Muslimah Berniqab


Selama ini kita selalu disuguhi dengan acara-acara telivisi yang didalamnya menampilkan wanita dengan busana yang sexy sumber berita republika.co.id memberitakan Mesir akhir pekan ini pada hari pertama bulan suci Ramadhan 1433 H. Sebuah saluran televisi baru yang dikelola dan dijalankan secara eksklusif oleh perempuan yang seluruhnya mengenakan burqa atau niqab.

Pengelola saluran TV ini berharap masyarakat luas akan mengetahui bahwa ada perempuan yang berhasil dalam karir dan mereka mengenakan niqab.
Di era kebebasan paska runtuhnya rezim Husni Mubarak, kaum perempuan Mesir yang mengenakan niqab berharap terjadinya perubahan di masyarakat setelah lama tertindas secara sosial dan politik.
Meskipun masyarakat Mesir sangat konservatif dan mayoritas muslim, perempuan yang mengenakan niqab mendapatkan perlakuan diskriminasi di pasar kerja, pendidikan dan tempat lain.


Sumber

Kamis, 19 Juli 2012