Tampilkan postingan dengan label mari berhijab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mari berhijab. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Februari 2014

Tips Memadukan Warna Jilbab Lapis Kombinasi

Tips Memadukan Warna Jilbab - Jilbab lapis kombinasi adalah kerudung dengan dua warna yang kombinasinya bisa gabungan dua warna kontras maupun warna yang komplementer. Bentuk kerudung lapis kombinasi yang banyak dijumpai di toko-toko adalah sudah menjadi dua segitiga yang sudah dijahit sehingga cukup praktis untuk dikenakan. Namun bentuk segi empat panjang juga tersedia kok. – Tips Memadukan Warna Jilbab

Tips Memadukan Warna Jilbab Lapis Kombinasi

tips memadukan warna jilbabJilbab lapis kominasi sebaiknya dibuat dari bahan yang tipis dan lembut jatuhnya agar tidak terasa panas. Kita bisa memilih baan katun voile, chiffon crepe, chiffon thwo tone atau suter yang halus. Bahan yang keras dan tidak melayang membuat tampian jilbab kurang menarik ketika dikenakan.

Kombinasi dua warna tersebut dapat direka sendiri dengan patokan warna harmonis, satu nada atau komplementer. Agar serasi dengan busana, sebaiknya dua paduan warna jilbab diambil dari warna-warna yang ada pada busana atau warna paling dominan.

Berikut beberapa contoh kominasi warna sebagaimana disebutkan Nieza dalam buku terbitan gramedia pustaka utama:

Kombinasi harmonis

Baby pink dan baby blue

Hijau lemon dan kuning muda

Abu-abu muda dan putihcoklat moka dan coklat kopi

Kombinasi senada

Biru tua dan biru muda

Ungu violet dan ungu lavender

Hitam dan abu-abu

Hijau lemon dan hijau pupus

Kombinasi komplementer

Biru tua dan schoking pink

Hitam dan kuning payet

Orange dan hijauungu lavender dan pink

Baca juga Jenis dan Model Jilbab Cantik. Demikian Tips Memadukan Warna Jilbab Lapis Kombinasi.

Rabu, 05 Februari 2014

Jenis dan Model Jilbab Cantik

Jenis dan Model Jilbab Cantik - Perempuan muslimah telah diperintahkan untuk menutup auratnya, antara lain dengan mengenakan kerudung atau jilbab yang menutupi seluruh rambut, telinga hingga lehernya, sebagamana sudah disebutkan dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur’an. Muslimah tidak dilarang untuk tampil cantik dan indah sehingga enak dipandang. Di antaranya dengan mengenakan jilbab berbagai model. – Jenis dan Model Jilbab

Jenis dan Model Jilbab Cantik

Kerudung atau jilbab dikenakan dalam keseharian untuk menutup aurat yaitu sekujur tubuh kecuali raut wajah dan telapak tangan. Tentu pada setiap bangsa berbeda penerapannya.

Di Indonesia sendiri selai berbuasana muslimah yang umumnya berupa setelah tunik dan celana panjang, blus dan rok panjang atau gamis yang popular juga disebut abaya. Sebagai penutup rambut, telinga dan leher dikenakanlah kerudung atau jilbab.

Kita sudah tahu bahwa jilbab memiliki banyak ragam atau jenis. Sekin lama semakin kaya saja variasi jilbab, baik dari model, jenis bahan maupun hiasan yang mempercantiknya. Tapi pada umumnya, jilbab dibuat dari sehelai kain segi empat (scraf) yang kemudian dilipat diagonal membentuk segitiga. Kain ini dikenakan di kepala dengan lapisan dalaman atau tanpa dalaman. Ditautkan di bawha dagu mengelilingi wajah, llu kedua ujungnya ditarik dan diikat ke belakang. Model ini paling umum dikenakan dan disebut bentuk dasar berkerudung. Demikian sebagaimana dijelaskan Nieza dalam buku Sulaman Payet Jilbab Muslimah.

Pada perkembangan berikutnya jilbab bervariasi dengan berbagai kreasi lilitan dan ikatan.. ada yang dibentuk bunga, kepang, ada pula yang ditambah bando, bros dan lain sebagainya. Lalu ada berbagai variasi lain yang intinya semakin memudahkan para muslimah mengenakan tutup kepala bernama jilbab ini.

Paling tidak ada tiga macam jenis jilbab, yaitu sebagai berikut:

Jilbab Model Bergo

jilbab model bergojilbab slobokjilbab instanjilbab praktisjilbab cantikjilbab praktisjilbab model terbaru

Jilbab model bergo sering disebut juga jilbab model burqa dan jilbab slobok. Dikenakannya sangat mudah dan simple karena tinggal memasukkan kepala lalu menariknya pas dahi dan dagu. Panjang bergo umumnya melewati bahu bahkan hingga melewati pinggang. Bahan jilbab bergo bermacam-macam. Ada bergo dari bahan kaus, lyrca yang lentur, katun crepe de chine dan bahan kain chiffon. Ingin mengetahui lebih jauh tentang jenis-jenis kain tersebut silahkan baca artikel : Jenis-jenis kain yang sudah diposting caraberhijabb.

Keunggulan jilbab bergo adalah karena ia praktis dikenakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai keperluan dan aktivitas. Tidak hanya di rumah, jilbab bergo bisa dan pantas pula dikenakan di kantor atau dalam acara resmi asalkan pilihan bahan dan modelnya sesuai. Nah, agar lebih cantik jilbab bergo dapat ditambahi sulaman payet, sulaman benang dan pita atau lukisan tangan atau divariasikan dengan scraf dan selendang.

Model jilbab Scraf

jilbab scrafjilbab segi empatjilbab segi tigamodel jilbab scraf

Jilbab model scraf paling umum dikenal dan semua muslimah yang berjilbab pastilah memiliki jilbab model ini, meski mungkin belum tahu namanya. Bentuk jilbab model scraf adalah segi empat sama sisi dengan ukuran yang normal yakni 100 x 150 cm tiap sisinya. Bahan scraf sangat berangam , mulai dari katun, sutera, chiffon, voile, atau bisa juga berbahan kain satin.

Cara menggunakan jilbab model scraf juga sangat gampang. Scraf tinggal dilipat diagonal menjadi segi tiga lalu dikenakan di kepala dengan menautkannya di bawah dagu dan kunci dengan peniti, atau mengikatnya di tengkuk. Biasanya sebelum mengenakan scraf rambut diikat dulu sampai rapi barulah dibungkus dengan dalaman yang mempunyai pet atau tanpa pet.

jilbab model selendang

jilbab syiria cantikjilbab syiriamodel pashminapashmina cantikpashminajilbab selendangjilbab model selendangjilbab model pashmina

jilbab model selendang atau kain biasanya berukuran kurang lebih 50 cm dengan panjang antara 150 sampai 200 cm. Meski bentuknya selendang tapi ia bisa digunakan sebagai jilbab. Dewasa ini kita mengenal apa yang disebut sebagai jilbab pashmina, inilah yang tergolong jilbab model selendeang. Selendang tersebut setelah dikreasikan dengan lilitan dapat dibentuk menjadi jilbab yang cantik dan anggung.

Bahan jilbab model pashmina atau selendang juga bermacam-macam. Katun, wol pashmina, suter, shatung, chiffon dan berbagai bahan kain tipis menerawang yang lembut jatuhnya. Ada yang bermotif polos, bunga-bunga, geometris, batik, dan hiasan berbagai jenis sulaman termasuk sulam payet yang berkilai indah. Anda bisa mengetahui bagaimana membuat sulaman payet untuk berbagai macam jilbab di bukunya Nieza atua buku-buku lainnya dan berkreasi sendiri.

Baca juga Model Jilbab Modern yang cocok untuk semua keperluan. Demikian sekilas pandang tentang jenis dan model jilbab cantik. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 20 April 2013

Kenapa Enggan Berbusana Muslimah

Kita sebagai sesama muslim sudah barang tentu memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan. Mulai dari saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, tetangga, bahkan masyarakat yang lebih luas yang masih enggan mengenakan busana muslimah. Namun demikian, anda yang ingin turun ke medan dakwah, haruslah sudah mengusai bahannya. Mana bisa Anda mengajak seseorang tetapi anda sendiri tidak memiliki dasar ideologi (dali naqli dan aqli) yang kuat. Berkaitan dengan bahan dakwah busana muslimah, paling tidak anda harus dapat menjawab atau menanggapi serangkaian alasan mereka yang masih tidak mau mengenakan busana muslimah. Maka, penjabaran tentang alasan mereka yang belum mau mengenakan busana muslimah perlu saya terangkan lebih lanjut, siapa tahu ada di antara yang membaca buku ini belum membiasakan diri mengenakan busana muslimah dalam aktifitas kesehariannya.
1)      Karena takut diangggap tidak cantik
Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa kecantikan seseorang bukan terletak semata-mata pada busana yang ia kenakan. Ada jutaan perempuan berbuasana muslimah tetap cantik. Anda mungkin menyangkal, lho itu karena dasarnya ia sudah cantik, mau dikenakan apapun tetap cantik. Bolehlah anda berkata begitu. Tapi sekarang, dengarkan pertnayaan saya.  Apakah anda merasa diri anda tidak cantik, kurang cantik, atau bahkan buruk? Anda menjawab iya atau tidak itu terserah anda. Tetapi tolong jawab pertanyaan ini tulus dari dasar hati anda: Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengukur cantik dan tidaknya diri anda?
Kriteria kecantikan sangat relatif, tidak ada standar pasti untuk mengukur kecantikan seseorang. Apakah yang hidungnya mancung, yang bibirnya tipis, dan alisnya lentik dan kulit wajahnya putih adalah perempuan cantik? Apakah yang kulitnya hitam, wajahnya bulat, dan hidungnya pesek adalah perempuan jelek? Tidak. Bisa jadi jawabannya adalah sebaliknya, bahwa perempuan yang hitam, bulat, dan pesek dalam sebuah masyarakat tertentu digolongkan sebagai perempuan yang cantik. Begitu pula penggunaan pakaian muslimah pada diri seseorang, tidak perlu dicemaskan dapat menurunkan pamor kecantikan Anda.
Anda cantik kalau menggunakan celana pendek dan kaos pendek, itukan kata yang mengatakan, belum tentu saya menyetujui perkataan orang yang mengatkaan anda cantik. Anda cantik kalau anda mengenakan jilbab dan blus. Itu juga kata orang, dan belum tentu yang lain menyetujui.
Yakinlah, kecantikan itu bukan berasal dari penampilan fisik semata. Tetapi kecantikan juga ditunjang dari dalam (inner baeuty). Dan dengan berbusana muslimah dengan ikhlas tentunya, akan timbul aura positif dalam diri anda. Lebih-lebih jika anda gemar membaca sehingga memiliki banyak penyetahuan, tentu aura kecantikan yang anda miliki akan semakin besar.
Kecantikan memang perlu diusahakan. Busana yang anda kenakan memang akan membuat penilaian orang yang memandang anda. Dan karenanya anda sebagai perempuan perlu juga untuk banyak belajar tentang segala sesuatu tentang busana, baik model, kombinasi warna dan sebagainya.
2)   Karena dilarang orang tua
Lain lagi jika orang tua Anda melarang anda untuk mengenakan busana muslimah. Orang tua memang sangat besar jasanya kepada kita. Dan kita memang diwajibkan berbakti kepada orang tua, tetapi bukan berarti semua perintahnya wajib kita turuti. Kecuali perintah yang menjauhan kita dari Allah Swt maka kita wajib patuh. Sedangkan perintah yang menjauhkan kita dari Allah berupa kemaksiatan atau yang lebih besar dari itu maka kita wajib ingkar dengan perintah tersebut.
Allah sudah menjelaskan tentang hal ini:
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya," (QS. Luqman:15)
Mungkin mengingkari larangan orangtua untuk mengenakan busana muslimah tidak sederhana bagi anda, karena anda setiap hari hidup bersama mereka dan makan dari hasil jerih payahnya. Sekarang tingggal anda sendiri yang menentukan, apakah akan mengikuti perintah Allah atau menjalankan perintah orangtua yang sesat.
3)   Karena takut tidak konsisten
Pesimis itu datangnya dari setan. Orang yang pesimistis berarti ia telah mematuhi kehendak setan. Ketika anda mengatakan, “Wah nanti kalau aku pakai jilbab, aku kurang yakin akan dapat mengenakannya seumur hidup.” Atau anda membatin begini: “Sekarang berjilbab, nanti tidak, lebih baik tak usah aja sekalian.” Itulah pikiran dan perasaan orang yang belum mantap keimanannya akan perintah Allah.
Jika anda pesimis tak bisa konsisten mengenakan busana muslim, maka apakah anda tidak pesimis untuk menjalan perintah Allah yang lain, seperti shalat misalnya.
Pesimis dan keragu-raguan untuk tetap istiqamah di jalan Allah adalah bisikan setan yang wajib kita perangi dengan sabar.
Allah telah berfirman:
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. 2:45)
Maka, sesungguhnya tak ada hal perlu diragukan untuk mengganti busana-busana anda yang kurang pantas dengan busana muslimah. Yakinlah, Anda akan dapat konsisten mengenakan busana muslimah karena anda menunjung tinggi agama anda, dan mencintai Allah dan Rasulullah.
Ada doanya supya Anda dapat istiqamah dalam berjilbab, “Hasbunallaahuwa ni’mal wakiil (cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung)” dan “Ni’mal maulaa wa ni’man nashiir (Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong).” Setan, Anda tahu kan, ada mesti tak nampak, dan percayalah doa akan sanggup melindungi kita dari bisikian-bisikannya, sekaligus mengingatkan kepada kita akan Kekuatan Allah.

4) Karena tidak punya uang
Masa’ sih tidak punya uang? Itulah pertanyaan yang pantas diajukan bagi orang yang mengaku tak punya uang untuk membeli perangkat untuk mendekatkan diri pada Allah. Seringkali ada orang mengaku tak punya uang untuk haji, sementara mobilnya setiap tahun ganti yang baru, tanahnya luas, dan isi rumahnya lengkap. Sedangkan pakaian tidak seberapa harganya dibanding televisi dan kulkas. Maka, munafik besar bagi orang yang beralasan tak punya uang sehingga tidak mengenakan busana muslimah. Nah, pakaian yang ia gunakan itu dibeli dengan apa kalau tidak dengan uang. Atau apakah ia tidak berpakaian? Ironis.
Tetapi mungkin memang ada yang yang dalam kesehariannya sangat kurang sehingga pakainnya sangat terbatas sehiingga kita sebagai saudaranya sudah sepantasnya tergerak untuk menyumbangkan pakaian kepadanya.
Saya kira anda tidak termasuk orang yang benar-benar tidak punya uang untuk membeli busana muslimah. Tetapi jika iya, percayalah jika anda benar-benar berniat untuk memakai jilbab maka Allah Subhannahu wa Ta'ala akan memberikan jalan keluar.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS. ath-Thalaq 2-3)
5)   Cuaca Sangat Panas
Jika Anda beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab dan busana yang tertutup rasanya gerah, maka anda hendaklah selalu mengingat firman Allah Subhannahu wa Ta'ala  berikut:
"Katakanlah, "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jikalau mereka mengetahui."(QS. 9:81)
Apakah anda menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada panasnya dunia ini, dan bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya dunia dengan panasnya neraka? Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala , artinya,
"Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah." (QS. 78:24-25)
Sungguh saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda dengan neraka. Neraka tidak untuk ditakuti, dan kita tidak pantas takut dengan neraka. Karena neraka adalah makhluk. Kita hanya patut dan wajib takut hanya pada Allah tidak pada neraka atau binatang yang mengerikan.
Tetapi perlu diingat bahwa surga itu diliputi dengan berbagai kesusahan dan segala hal yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi dengan segala yang disenangi hawa nafsu.

6) Karena belum mendapat hidayah
Ada sebagian muslimah yang mengatakan, "Saya tahu bahwa jilbab itu wajib, namun saya belum mendapatkan hidayah untuk memakainya." Kepada Anda yang beralasan demikian ingatlah bahwa hidayah itu ada sebabnya sebagaimana sakit itu akan sembuh dengan sebab pula. Orang akan kenyang juga dengan sebab, yakni makan. Kalau anda setiap hari meminta kepada Allah agar ditunjukkan ke jalan yang lurus, maka anda harus berusaha meraihnya.Di antaranya, hendaklah anda bergaul dengan wanita yang baik-baik, ini merupakan sarana yang sangat efektif, sehingga hidayah dapat anda raih dan terus-menerus terlimpah kepada anda.

Jumat, 19 April 2013

Mari Berbusana Muslimah

Muhammad al-Fakkar menulis, bahwa salah satu perbedaan sistem Islam dengan sistem Kapitalis adalah bahwa sistem Kapitalis memandang persoalan sosial dan rumah tangga dianggap sebagai masalah ekonomi, sedangkan sistem Islam masalah-masalah di atas dibahas tersendiri dalam hukum-hukum seputar interaksi pria-wanita (nizhâm al-ijtima'iyyah). Misalnya dalam sistem kapitalisme tidak ada istilah zina jika laki-laki dan perempuan melakukan hubungan suami-isteri tanpa ikatan pernikahan asal dilakukan suka-sama suka atau saling menguntungkan sebaliknya disebut pelecehan seksual dan pelakunya dapat diajukan ke pengadilan jika seorang suami memaksa dilayani oleh seorang isteri sementara isterinya menolak.
Karena itu dalam persoalan pakaian antara penganut sistem kapitalis dan sistem Islam jelas perbeda. Dalam sistem kapitalis pakaian dianggap sebagai salah satu ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan jenis dan karena itu memiliki nilai ekonomis. Bentuk tubuh seseorang -apalagi wanita-sangat berpengaruh terhadap makna kebahagiaan dan masa depan.
Adapun Islam menganggap bahwa pakaian digunakan memiliki karakteristik yang sangat jauh dari tujuan ekonomis apalagi yang mengarah pada pelecehan penciptaan makhluk Allah. Karena itu di dalam Islam:
1.      Pakaian dikenakan oleh seorang muslim maupun muslimah sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukan kepada Allah, karena itu berpakaian bagi seorang muslim memiliki nilai ibadah. Karena itu dalam berpakaian iapun mengikuti aturan yang ditetapkan Allah.
2.      Kepribadian seseorang ditentukan semata-mata oleh aqliyahnya (bagaimana dia menjadikan ide-ide tertentu untuk pandangan hidupnya) dan nafsiyahnya (dengan tolok ukur apa dan seberapa banyak dia berbuat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan melampiaskan nalurinya).
3.      Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama, yang membedakan adalah takwanya.
Melalui cara berpakaian yang Islami, sesungguhnya Allah juga berkehendak memuliakan manusia sebagai makhluk yang memang telah Allah ciptakan sebagai makhluk yang mulia. Sebaliknya dengan tidak mengikuti cara berpakaian sesuai yang dikehendaki Allah, menyebabkan kedudukan manusia jatuh.
Walhasil seorang muslim dan muslimah wajib mengetahui aturan berpakaian agar dalam berpakaian dan berpenampilan ia akan mendapatkan ridha Allah, bukan sebaliknya mendapatkan murka Allah.
Cara berpakaian Islami bagi kaum muslimah adalah dengan mengenakan jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian. Jilbab bukan kerudung. Kerudung dalam al-Qur'an surah An-Nuur [24]: 31 disebut dengan istilah khimar (jamaknya: khumur), bukan jilbab. Adapun jilbab yang terdapat dalam surah al-Ahzab [33]: 59, sebenarnya adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
Kesalahpahaman lain yang sering dijumpai adalah anggapan bahwa busana muslimah itu yang penting sudah menutup aurat, sedang mode baju apakah terusan atau potongan, atau memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan atau bercelana panjang jeans oke-oke saja, yang penting 'kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana muslimah secara sempurna. Padahal tidak begitu. Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukkan oleh nash-nash al-Qur'an dan as-Sunnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dalam kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah tidak boleh menggunakan bahan tekstil yang transparan atau mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat - atau menggunakan bahan tekstil yang transparan- tetap belum dianggap busana muslimah yang sempurna.
Karena itu, kesalahpahaman semacam itu perlu diluruskan, agar kita dapat kembali kepada ajaran Islam secara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan, pergaulan, atau adat-istiadat rusak di tengah masyarakat sekuler sekarang. Memang, jika kita konsisten dengan Islam, terkadang terasa amat berat. Misalnya saja memakai jilbab (dalam arti yang sesungguhnya). Di tengah maraknya berbagai mode busana wanita yang diiklankan trendi dan up to date, jilbab secara kontras jelas akan kelihatan ortodoks, kaku, dan kurang trendi (dan tentu, tidak seksi). Padahal, busana jilbab itulah pakaian yang benar bagi muslimah.
Di sinilah kaum muslimah diuji. Diuji imannya, diuji taqwanya. Di sini dia harus memilih, apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seraya menanggung perasaan berat hati namun berada dalam keridhaan Allah, atau rela terseret oleh bujukan hawa nafsu atau rayuan syaitan terlaknat untuk mengenakan mode-mode liar yang dipropagandakan kaum kafir dengan tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dalam limbah dosa dan kesesatan.
Berkaitan dengan itu, Nabi Saw pernah bersabda bahwa akan tiba suatu masa di mana Islam akan menjadi sesuatu yang asing -termasuk busana jilbab- sebagaimana awal kedatangan Islam. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak boleh larut. Harus tetap bersabar, dan memegang Islam dengan teguh, walaupun berat seperti memegang bara api. Dan insyaAllah, dalam kondisi yang rusak dan bejat seperti ini, mereka yang tetap taat akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Bahkan dengan pahala lima puluh kali lipat daripada pahala para shahabat. Sabda Nabi Saw:
"Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu." [HR. Muslim no. 145].
"Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yang memerlukan kesabaran. Kesabaran pada masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yang mengerjakan suatu amalan pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan semisal amalan itu. Ada yang berkata, "Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka?" Rasululah Saw menjawab, "Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat)." [HR. Abu Dawud, dengan sanad hasan].