Minggu, 06 Januari 2013

Kenapa Kita Harus Makan di Warung Lesehan


Saat ini banyak banget warung yang dijajakan di jalan dengan model melantai atau lebih dikenal “lesehan”. Nah, biasanya disini tempat kita bertemu dengan kaula muda. Emang bukan di kalangan muda saja, tapi lesehan sering dijadikan tempat nongkrong yang paling asyik juga hemat duit. Ini dia alasan aneh mereka yang hobbi banget makan di warung lesehan.
  1. Kelaparan
    Alasan ini emang udah gak asing lagi udah basi. Orang yang makan tentu karena dia lapar, bukan karena rakus. Tapi biasanya, warung lesehan menjadi tempat utama mereka tuju, sebab dibandingkan dengan rumah makan, yang harus antri atau melalui proses panjang. Warung lesehan menyediakan makanan yang sederhana, dengan cita rasa yang berbeda-beda. Bahkan yang beli bisa milih sendiri. nah, ini satu tempat buat yang kelaparan, bisa milih sendiri sesuai dengan kebutuhan perutnya.

  2. Keuangan menipis
    Buat yang lagi menipis keuangannya, terutama buat makan. Biasanya warung lesehan menjadi sasaran utama. Karena disana menyediakan makanan murah juga enak tentunya. Rata-rata harga makanan dari tiga ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah. Beraneka ragam harganya, tergantung selera masing-masing.
     
  3. Santai dan nyamanIni dia mengapa dibilang warung lesehan. Sebab dengan modal makan melantai itu lebih leluasa, nyaman, dan santai. Tidak harus tegak dengan kursi, terserah deh pengen ngapain aja,  kadang-kadang bisa di pake buat tidur juga. Bahkan di temukan beberapa pengunjung yang duduk selama berjam-jam sambil menikmati suasana jalan dan asyik ngobrol.
     
  4. Bisa buat cium jempol kaki
    Alasan ini emang masuk akal juga sih. Kita selalu duduk bersila dengan santainya, bahkan buat cium jempol kaki juga bisa. Beda kalo makan di rumah makan. Kalo udah duduk di kursi mana bisa mau liat ke bawah?  Yang dilihat makanannya aja tuh.
     
  5. Suasana yang remang-remang, katanya biar lebih romantis
    Warung lesehan adalah warung yang sederhana dan merakyat. Suasananya juga begitu merakyat. Apalagi buat pasangan kekasih nih, suasananya tambah romantis. Karena lebih banyak di buka pada malam hari, berada di dekat jalan juga, jadi cahaya lampu tidak begitu mendukung, biasanya lebih memanfaatkan lampu jalan atau dengan lilin kecil yang disediakan disana.

  6. Belajar hidup susah
    Karena harga makanan di warung lesehan lebih murah dibandingkan dengan rumah makan pada umumnya. Hal ini dapat menjadi pembelajaran penting, terutama dalam merintis kehidupan. Soal makan juga soal hidup. Dengan harga yang bersahaja menjadikan kita tidak terlalu boros buat keluarin duit, apalagi cuma buat makan. Bayangkan, masih banyak orang di luar sana yang belum tentu bisa makan tiga kali sehari, bahkan buat makan di warung lesehan yang terkenal sebagai warung murah saja, belum tentu bisa.

Perempuan Dilarang Mengangkang


Perempuan " mengangkang " memang bisa membuat pria tersambar petir. Apalagi jika mengangkangnya di tempat tidur, petir yang menyambar pun bergemuruh tak terkendali. Namun, bila perempuan mengangkang di atas motor, karena posisi tersebut lebih aman, kenapa sampai takut tersambar petir?! Otak dan hati siapakah yang kotor?!

Rasanya geli banget mengetahui keributan di Aceh soal pelarangan perempuan mengangkang  di atas motor. Dalam hati saya, ini apa lagi?! Apa tak ada pekerjaan lain yang lebih penting untuk dipikirkan sampai urusan seperti ini menjadi sesuatu yang penting?! Nggak takut dengan  petir yang lebih besar lagi?! Kemaluan itu sudah diletakkan di mana?!

Kita selalu heboh dengan masalah lalu selalu santai karena merasa bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Solusi selalu ada tapi diterapkan atau tidak?! Solusi yang sifatnya sementara saja tidak diterapkan, asyik sibuk dengan keinginan, hasrat, nafsu, dan ego sendiri, apalagi solusi yang mendasar untuk menyelesaikan inti masalahnya. Pohon ditebang dahannya tidak akan mati bila akarnya belum dimatikan. Lagipula, yang selalu dihebohkan adalah soal buahnya, bukan inti dari bibitnya.

Pernah saya dimarahi oleh seseorang ketika saya datang berkunjung ke Aceh tanpa menggunakan jilbab/kerudung. Saya dianggap tidak menghormati adat istiadat, budaya, dan peraturan syariat di Aceh. Lantas saya berkata, "Sebagai seorang muslim, maka yang harus saya patuhi dan taati adalah perintah Allah. Islam yang saya yakini memiliki peraturan yang bukan hanya sekedar syariat. Yang paling mendasar, saya diajarkan bahwa Allah membenci dusta dan kemunafikan, dan saya juga harus bisa menghormati orang lain. Saya datang dengan segala kejujuran yang saya miliki dengan tampil apa adanya  karena saya menghormati Aceh. Bila memang dengan saya berdusta dan munafik hanya untuk dianggap menghormati, lalu membuat kalian senang, maka tetap saya tidak akan menggunakannya. Kenapa?! Karena Allah yang paling saya takuti bukan manusia, saya lebih memilih menyenangkan Dia daripada manusia. Itu jauh lebih penting bagi saya. Kehormatan ada pada mereka yang mampu menghormati bukan memaksa dan merasa lebih baik atau bermoral."

Orang itu pun terdiam sejenak dan berkata ke mana-mana dengan mulai menyebut-nyebut ayat di Al Quran soal penggunaan jilbab yang diwajibkan oleh Allah. Saya berkata, "Allah memberikan pilihan bagi saya untuk memakai atau tidak, meski Dia menganjurkannya. Resiko dan konsekuensinya saya tanggung sendiri karena pada saatnya nanti saya akan berhadapan dengan Dia langsung. Saya bukan ahli kitab dan ahli agama, namun saya tidak pernah menemukan satu pun ayat yang menyebutkan bahwa saya berhak dihukum oleh manusia, hanya karena saya tidak menggunakan jilbab. Pengadilan Dia-lah yang akan menentukannya kemudian."

Saya pun melanjutkan, "Lagipula, buat saya, ayat suci Al Quran sangatlah sakral sifatnya sehingga saya tidak berani menyebutnya sembarangan apalagi untuk membenarkan pemikiran saya. Saya diberi kehormatan untuk berpikir dan merasakan, dan kebebasan untuk kebenaran yang saya yakini dengan cara saya sendiri. Membawa-bawa dan mengatasnamakan ayat-ayat di Al Quran sama artinya dengan tidak menghormati Dia, karena saya tidak mampu untuk hebat seperti Dia yang mampu mengartikannya dengan pasti benar. Orang Aceh dulu sangat hebat, mereka tak perlu menggunakan dalil-dalil AlQuran dan mengumbarnya sembarangan untuk membawa Aceh menjadi negeri Serambi Mekah. Mereka takut sekali sehingga kemudian terciptalah hadih madja yang merupakan buah pikiran atas penerjemahan pikiran mereka atas ayat-ayat tersebut. Sekarang?! Apakah dengan penerapan syariat yang dianggap sedemikian hebatnya mampu mempertahankan dan membuat sebutan Serambi Mekah itu menjadi lebih hebat?!"

Saya pun bercerita kepadanya soal bagaimana kita dianjurkan oleh Para Nabi dan Imam untuk  memudahkan pernikahan dengan tidak meminta mahar yang berlebihan dan tidak melakukan pesta yang berlebihan sehingga melupakan kaum duafa. Jika di Aceh itu sudah menjadi budaya dan adat istiadat, maka sebaiknya dipelajari dulu asal mulanya. Perempuan itu sedemikian terhormatnya dan pria itu sedemikian bertanggungjawabnya, masa lalu Aceh yang penuh dengan peperangan membuat pria tidak ingin perempuan menderita.

Nah, pertanyaan saya, "Sekarang Aceh sudah damai dan tenang, namun mahar itu semakin tinggi sementara tingkat perekonomian tidak lebih baik dari jaman dulu. Masih banyak orang yang tak mampu, namun pesta itu selalu besar-besaran dan yang diundang pun lebih banyak orang yang mampu. Banyak pria yang akhirnya mengurungkan niat menikah karena tak mampu memberikn mahar yang diminta dan memberikan pesta pernikahan yang mewah. Perempuan pun menikah belum tentu dengan yang dicintainya tetapi yang mampu secara financial. Apakah kemudian, bila saya bilang ini semua salah dan siapapun yang melanggar apa yang sudah diajarkan Allah itu harus dihukum, maka apakah kemudian dibantah karena adat dan budaya?! Sebetulnya, apa yang menjadi acuan utama peraturan dan hukum kalian?! Allah atau  pikiran manusia?! Keselarasan atas pemikiran dan peraturan yang diterapkan Aceh dahulu dengan peraturan yang dibuat Allah sangatlah luar biasa karena mereka yakin sepenuhnya dengan ke-Islaman Aceh, sehingga tidak perlu berlebihan. Untuk apa juga berlebihan?! Mubazir itu juga dibenci Allah, kan?!"

Kembali ke urusan mengangkang ini. Bagi saya, masalah ini adalah bunga-bunga atas ketidakyakinan Aceh atas ke-Islaman Aceh yang merupakan jati diri mereka sendiri. Tidak penting banget urusan mengangkang ini diurus sedemikian rupa. Otak dan hati kotor yang membuat manusia berpikiran kotor atas perempuan yang mengangkang di atas motor. Jika tidak kotor, maka akan berpikir biasa saja. Keamanan pengendara motor yang duduk mengangkang jauh lebih aman dibandingkan bila membonceng menyamping. Apakah faktor keselamatan ini tidak dipikirkan?! Jangan kemudian dicari solusi perempuan tidak boleh naik motor, memangnya mau belikan mobil untuk semua perempuan?!

Benahi saja dulu jati diri dan keyakinan atas ke-Islaman Aceh itu sendiri. Seorang pemimpin yang meributkan hal ini harusnya dipertanyakan ke-Acehannya. Yang memimpin Aceh seharusnya adalah seorang Aceh sejati yang tahu persis apa dan siapa Aceh. Berdarah dan lahir di tanah Aceh, tidak menjamin kualitas ke-Acehannya apalagi bila tidak "stabil" sehingga mudah dipengaruhi walaupun merasa sudah sangat besar. Objektifitas dan kemampuan bernegosiasi serta kepemimpinan seorang pemimpian Aceh di jaman dulu yang hebat, tidak mengandalkan yang lain tapi diri sendiri. Terbayang bagaimana wajah seorang Tjut Nyak Dien dan Hasan Tiro menyaksikan ini semua. Saya pun menangis.

Salah satu karakteristik dari Islam adalah sakralisasi sejarah, karena itu dipelajari sekali bagaimana perjalanan para Nabi dan Imam. Sekarang, manuskrip-manuskrip Aceh yang luar biasa itu saja tidak dihargai, dijual dan malah dibuang atau disia-siakan dengan berbagai alasannya. Jika pun ada yang berkata bahwa urusan orang Aceh yang paling tahu adalah Aceh sendiri, maka saya hanya bilang, "Orang di luar Aceh mempelajari manuskrip dan sejarah yang kalian buang itu sehingga kami tahu apa kelebihan dan kelemahan kalian. Bagaimana bisa menjadi merdeka bila jati diri sendiri pun tidak dimiliki dan terus dihilangkan?! Tahu apa kelebihan dan kekurangan kalian sendiri pun tidak. Bagaimana bisa bertahan dari setiap serangan dan sisipan serta susupan?! Kemaluan yang tersebar mudah sekali untuk dijadikan bahan untuk dipermalukan karena sudah mempermalukan diri. Aceh tak akan kehilangan ke-Islamannya hanya karena duduk ngangkang di motor, justru karena pikiran dan hati yang kotor melihat perempuan duduk ngangkang di motor!"

Perempuan mengangkang membuat petir menyambar di hati dan kepala yang kotor. Tidak akan ada petir bila tidak ada benturan awan hitam yang saling beradu. Bila pun terus berlanjut maka air mata pun akan terus menetes tiada henti, mau sampai kapan?!
rider awek tudung

look: say hello to red lips

Hahaha.. gue agak malu nih.. masi baru didunia makeup. selama ini juga cuma belajar dari Youtube dan eksperimen sendiri. hehe..
daan... pas ada kesempatan, temen gue minta buat bikinin tampilan yang clean ga banyak warna tapi SPESIAL pake lipstik merah.. ahaha
jujur gue bukan pecinta bibir yang merah merona, tapi lebih ke pink yang sehat alami. hahaha tapi karena ini request, maka jadilah :


Buat muka, gue pake sari ayu alas bedak warna kuning langsat dan ditambah dengan wardah liquid foundation warna natural. Bedaknya pake PAC two way cake warna Ochre no 02.Buat tampilan ini karena udah fokus di bibirnya, jadi untuk mata gue bikin lebih simpel , tapi tetap konsen di eyeliner dan maskara. untuk kali ini gue juga ga make bulu mata palsu. ahahahaha

alat perang bagian mata : Aubeau eye make-up base, Eyeshadow pallete sariayu (nude, light brown, white), pixy liquid eyeliner, dan maybelline UNSTOPPABLE curly extention mascara.
Gak terlalu susah kok.. tapi mohon maaf buat alis gue. gue emang belum mau buat cukur alis.. ahahaha..

oke, buat lipstiknya.. hasilnya gini.. karena bibir gue agak gede bagian bawah, jadi musti di bikin ulang, kasi foundation dulu dibagian bibir, trus bikin ulang bibir kita pake lipbrush biar lebih rapi dan biar lipsticknya hemat, trus terakhir kasih lipgloss...

ahahha.. kalo mau awet boleh juga tu kasi evian face spray..
selamat mencoba! :D

Sabtu, 05 Januari 2013

Review : Maybelline Eyestudio Lasting Drama Gel Eyeliner

Hai, ketemu lagi di review baru. Kali ini gue mau review tentang Maybelline Eyestudio Lasting Drama Gel Eyeliner. Selain eyeliner dalam bentuk cair dan pensil(yang bakal gue review secepatnya), sekarang udah ada eyeliner dalam bentuk gel.  Dan let's try this!



Maybelline Gel Eyeliner ini ada 2 warna, black dan brown. Maybelline juga kasi kita kuas buat aplikasiin gelnya tersebut. yang gue suka dari aplikatornya adalah memudahkan kita buat bikin wings ayang kece ataupun cuma buat line biasa aja. Yang gue test sekarang warna brown nya, dan gue punya dua-duanya.ahahaha.

oya, kalau dari gelnya, I LOVE THIS! karena teksturnya yang gak terlalu cair dan ga terlalu sticky jadi mudah banget makenya dan AWET! gue pake dari pagi buat kuliah sampe sore itu masih ada dan utuh. tapi agakhati2 buat yang kelopak matanya sering minyakan, kadang2 suka ada bekasnya, tapi dikiiit.hehe

Selain buat Eyeliner, gue juga suka pake ini buat jadi eyeshadow. kalo mau bikin smokey eyes yang bold dan tahan lama, gue saranin cobain ini dan kombinasiin sama eyeshadow lagi. *psst.. ini juga mudah buat di blend. :D

soal harga, ya masih wajar.. 70rban  :D *yippieee
masih bisa di tanggung ma anak kuliahan kayak gue :P

hasil kalau dimata seperti ini,, sorry kalau wingsnya masi agak berantakan.. hehe 








oke.. segitu dulu review hari ini.. semoga bermanfaat. rating dari 1-10 = 8 !
thank you guys!

Review : L'oreal lipstick

Hai! akhirnya sempet juga bikin blog baru dan bikin review beauty product! ahahhaa.. oiya gue masih newbie banget dalam hal nge share hasil review gue ke orang, but i'll try my best.. :D

Sebenarnya ini ibu gue yang beli. Beliau adalah penggila lipstick merah sejati. Lipstick ini di beli di drugstore. hahaha harga cukup murah dibawah 100rb kalau gak salah.. 










kalau bahas packagingnya sih bagus, cuma kayaknya agak rapuh gimana gitu.. hmmm.... 

Oke , mari lanjut bahas tentang warna. warnanya kalau Rounge Flamboyant. dan yang gue suka dari product ini adalah merahnya nyala dan bagus buat tema vintage dipadu dengan eye make up yang sederhana.. ahahaha


say hello to the red!
 
And here's the result! ahaha.. cukup terang dan warna yang ada di lipsticknya sama dengan yang di bibir. 

hasil

oke, jadi kalau dari 1- 10, gue bakal kasih 7 buat ini. dan ini cukup long last pas dicoba. cuma agak ninggalin bekas kalau kita minum.. -___-

sekian dulu review dari gue. thank you! 

Kamis, 03 Januari 2013

JILBAB POLKADOT KERUT MAMA DEDEH


Jilbab Grosir Murah
Jilbab Polkadot Kerut Mama Dedeh
Bahan : Spandek
Model :Jilbab Instant Dengan Kerut dan Tali di Leher ala Mama Dedeh
Harga Eceran : Rp. 33.000
Harga Grosir min. 3 pcs : Rp. 28.000
Harga Grosir min. 10 pcs : Rp. 27.000
Harga Grosir min. 20 pcs : Rp. 26.000

Order Cepat Via SMS ke 0857-3126-8984
Pin BB 26e64314

Sabtu, 29 Desember 2012

Mengenali Karakter Orang Jepang

Dalam artikelnya yang berjudul The Personality Characteristics of the Japanese People, Paula I. Nielsen mengatakan bahwa orang Jepang memiliki karakteristik positif dan tertib dalam berperikehidupan. Karakteristik umum orang Jepang bisa dilihat pada saat terjadi bencana tsunami 11 Maret 2011 lalu. Sebagian besar warga negeri samurai ini benar-benar dihadapkan pada situasi paling buruk dalam hidupnya. Harta benda dan keluarganya habis tergulung ombak berketinggian lebih dari 10 meter. Namun demikian, bencana alam paling mencekam dalam 25 tahun terakhir ini tidak membuat mereka terpuruk berkepanjangan. Hari ini mereka telah bangkit dari keterpurukan itu.

Karakteristik Orang Jepang
Secara umum bangsa Jepang bisa dikatakan sebagai figur-figur yang ulet dalam menangani pekerjaan, tertib dalam menata diri, bijak dalam memperlakukan alam, gemar membantu sesama, sabar, jujur, cerdas, terdidik, optimistis, dan pekerja keras.

Di samping dikenal akan kesantunannya, orang Jepang juga sangat kental integritasnya. Mereka sangat mengedepankan budaya malu berbuat cela. Kita tentunya sudah menyaksikan melalui media cetak maupun media elektronika bagaimana seorang menteri perhubungan yang langsung mengundurkan diri dari jabatannya karena terjadi kecelakaan kereta api.

Prinsip hidup orang Jepang berdiri di atas falsafah menghindari rasa malu. Dan rasa malu itulah yang menjaga kehormatan dirinya. Perhatikan bagaimana mereka benar-benar patuh dan tertib dalam berlalu lintas. Demikian pula dalam prilaku kemasyarakatan lainnya. Setelah digulung habis tsunami, tidak terdengar ada kasus penjarahan toko makanan atau toko pakaian. Mereka benar-benar mengedepankan budaya malu.

Masyarakat Jepang rela berkorban demi membantu sesama. Kepentingan bersama di atas segala-galanya; jauh melebihi kepentingan pribadi atau golongan.

Kesopanan merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Dalam berbahasa mereka senantiasa menyesuaikan dengan lawan bicaranya. Seperti halnya Bahasa Jawa, dalam Bahasa Jepang pun dikenal tingkatan bahasa. Bahkan bukan hanya secara lisan saja, dalam berbahasa tubuh pun terdapat aturan dan ketentuannya. Mereka juga sangat anggun dalam menyamarkan ekspresi emosinya.

Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi masyarakat Jepang berakar pada agama Shinto yang dianut sejak lama. Shinto mengajarkan nilai-nilai moral seperti penghormatan kepada leluhur, peduli kebersihan, mengedepankan perdamaian. Kerabat yang telah meninggal, secara berkesinambungan dihormati oleh keturunan mereka.

Orang tua dan kakek-nenek menempati kedudukan paling terhormat dalam silsilah keluarga. Keluarga Jepang akan tinggal serumah dengan orang tua dan kakek-nenek mereka. Mereka ikhlas dan rela merawat orang tua dengan tangannya sendiri daripada menitipkannya di panti jompo.

Itulah sekelumit informasi tentang karakter, budaya, dan tradisi masyarakat Jepang. Semoga kalian yang sedang menjalin hubungan asmara dengan warga negeri kaum samurai ini sedikit bisa memahami mengenai prilaku yang harus disesuaikan dengan kehidupan masyarakat di sana. Lebih-lebih jika kamu kelak diajak bermukim di negara Kaisar Akihito tersebut.
[tipsmencarijodoh.com]